Menu

Mode Gelap
Pjs Bupati Lutim Sampaikan Jawabannya Atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD Terhadap Ranperda APBD 2025 Pertumbuhan Ekonomi di Luwu Timur Tertinggi di Sulsel Buka Rapat Pembentukan Forum PKP, Dohri As’ari Berharap Pemerintah dan Masyarakat Bersinergi Bawaslu Lutim Rakor Dengan Awak Media, Ini Yang Dibahas Dukung Penuh Budiman – Akbar, H. Arfah Siap Umroh-kan 10 Orang dan Hibahkan Alat Berat KPU Lutim Tetapkan 9 Panelis Debat Kedua Pilkada Luwu Timur

LUWU TIMUR

SRI Organik PT Vale, Harapan Baru Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan di Pomalaa

badge-check


					SRI Organik PT Vale, Harapan Baru Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan di Pomalaa Perbesar

“Karena penerapan SRI Organik hanya memerlukan bibit sebanyak 3-5 Kg, sementara yang konvensional sebanyak 70-100 Kg,” kata Onang saat presentasi hasil PSRLB, disela-sela panen raya di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (01/06/2022).

Dia menjelaskan,selain biaya pembibitan yang murah dibanding pola konvensional, cara menanamnya juga mudah, yakni dengan sistem tanam pindah. Dengan sistem ini, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah, yang biasa disebut lahan persemaian selama 20 sampai 24 hari. Setelah bibit siap untuk dipindahkan, bibit lalu ditanam ke petakan sawah.

“Jadi kita tidak lagi tergantung pada pemasok pupuk dan pestisida. Saya berterimakasih kepada PT Vale yang telah memberikan pembinaan PSRLB melalui metode SRI Organik ini. Sekarang kami bisa buat sendiri pupuk dan MOL (mikro organisme lokal) ini,” ungkap Onang.
Empat minggu pertama, diakui Onang cukup kesusahan. “Namun dengan pendampingan penuh dari PT Vale dan Yayasan Aliska kami lebih cepat paham,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengaku senang atas hasil panen raya perdana program PSLRB dengan metode SRI Organik. Dia mengapresiasi dan berterimakasih kepada PT Vale yang telah menyosialisasikan program tersebut kepada para petani di Kolaka, sehingga membawa perbaikan kehidupan pertanian yang lebih baik.
“Padi SRI Organik ini dapat meningkatkan produksi nyata dari 4 Ton per hektarnya gabah kering menjadi 8 Ton per hektarnya dengan kualitas padi yang lebih baik,” ungkapnya.

Lainnya

Pjs Bupati Lutim Sampaikan Jawabannya Atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD Terhadap Ranperda APBD 2025

14 November 2024 - 22:38 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Luwu Timur Tertinggi di Sulsel

14 November 2024 - 22:35 WIB

Buka Rapat Pembentukan Forum PKP, Dohri As’ari Berharap Pemerintah dan Masyarakat Bersinergi

14 November 2024 - 22:31 WIB

Bawaslu Lutim Rakor Dengan Awak Media, Ini Yang Dibahas

14 November 2024 - 19:19 WIB

Dukung Penuh Budiman – Akbar, H. Arfah Siap Umroh-kan 10 Orang dan Hibahkan Alat Berat

14 November 2024 - 09:27 WIB

Trending LUWU TIMUR