LUWU TIMUR,Timuronline – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas bagi Pemerintah Daerah dan Tim Gugus Tugas mengenai KHA, KLA dalam mengatasi Isu Pekerja Anak, bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Lutim, Selasa (24/01/2023).
Pelatihan yang berlangsung mulai 24 hingga 25 Januari 2023 ini, dibuka oleh Kepala Dinsos P3A, Sukarti, didampingi Sekretaris Dinas Perpustakaan, Noviya Syahriani Syam, Save The Children Witrijani.
Sementara peserta terdiri dari OPD terkait, Kepala Puskesmas, Kepala Sekolah PAUD, SD, SMP dan SMA, TP PKK Kabupaten Lutim, Save The Children dan Sulawesi Community Foundation.
Baca Juga :
Hadiri Pelantikan PPS, Bupati Ingatkan Integritas
Di Peringatan HJL-HPRL, Gubernur Sulsel Berterima Kasih ke Bupati Lutim
Dalam sambutannya, Kepala Dinsos P3A, Sukarti mengatakan bahwa, di tahun ke dua ini pencapaian KLA di Luwu Timur memperoleh predikat Pratama.
“Kerja sama kita luar biasa untuk mendapatkan predikat itu. Jadi tantangan kita ke depan bagaimana Kabupaten Luwu Timur ini bisa lebih di tingkatkan. Dan mudah-mudahan di tahun 2023 ini, kita bisa naik satu tingkat lagi,” harap Sukarti.
Oleh karena itu, kata Sukarti, diharapkan semua sektor dapat memahami tugas masing-masing, sehingga sentuhan-sentuhan terkait program KLA betul-betul tersentuh dengan berbagai kiat-kiat yang dilakukan.
“Semua ini bisa kita lakukan di berbagai sektor sehingga terkesan bahwa sinergitas itu bisa terlaksana dengan baik,” jelas Kadis Dinsos P3A.
Untuk itu, Kadis Sosial Lutim ini berharap, kedepan apa yang menjadi permintaan tim dapat direspon dengan baik. Apa yang jadi titik kelamahan di tahun lalu bisa dibenahi.
Sementara Witrijani dari Save The Children mengatakan, salah satu komitmen dari Save The Children adalah ingin mendukung pencapaian KLA di Kabupaten Luwu Timur.
“Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mendukung pencapaian indikator terkait pelatihan, tetapi tidak semata bahwa kita ingin ada jawaban yang lebih baik di indikator tersebut,” kata Witrijani.
Lebih lanjut, Ia ingin memastikan bahwa semua OPD terkait, semua anggota gugus tugas KLA berupaya dalam memenuhi indokator KLA tersebut.
“Tanpa pemahaman yang memadai tentang apa itu KHA, perlindungan anak, mungkin untuk upaya-upaya perlindungan anak maupun pemenuhan hak bagi anak-anak itu kurang di dapat,” ucap Witrijani.
“Harapannya, kita semua dapat mengikuti pelatihan ini sampai selesai dan mohon partisipasi, keatifannya selama dua hari agar kelas kita menjadi dinamis,” pungkasnya. (kominfo-sp)