LUWU TIMUR,Timuronline – Warga meminta agar Pemerintah Luwu Timur melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop-UKM) agar melakukan tera ulang alat ukur di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah Luwu Timur.
Warga menilai kemungkinan terjadinya kecurangan pihak petugas dalam melayani pembelian BBM sangat terbuka lebar.
” Saya melihat dua hari lalu di televisi, petugas menemukan adanya kecurangan pihak SPBU di salah satu pertamina di Indonesia dalam menyetel ulang alat ukur mereka. Kalau disana bisa terjadi, kemungkinan disini (Luwu Timur,red) juga bisa,” kata Anwar, Warga Malili, Kamis (23/06/2022)
Baca Juga :
Tera Ulang Alat Ukur di Pasar Tradisional
Anwar membeberkan, dirinya kerap mendapatkan laporan warga lainnya yang mengeluh karena takaran BBM yang ia beli diduga berkurang
” Biasa kan kalau kita ngomong soal BBM, selain kerap langka, juga pembicaraan mengarah kepada benar tidaknya takaran pihak SPBU ataupun Pertashop yang ada di Luwu Timur,” ungkapnya
Dia melanjutkan, permasalahan BBM di Luwu Timur bukan sesuatu yang aneh lagi melainkan sudah menjadi rahasian umum dan masih kerap terjadi kecurangan-kecurangan.
” Misalnya saja, penjualan BBM ini apakah sudah tepat sasaran atau tidak. Kan faktanya tidak. Masih ada BBM dijual keluar ke perusahaan-perusahaan. Belum lagi dijual ke pengecer-pengecer. Ini seakan menjadi hal yang tidak bisa ditemukan jalan keluarnya,” ujarnya lagi
” itu dulu lah (alat ukur) yang harus jadi perhatian. Saya berharap pemerintah mendengar harapan warga ini. Di pasar-pasar tradisional kan alat ukur mereka juga diperiksa. Nah apa bedanya dengan yang ada di SPBU atau Pertashop ? ,” tutupnya (*)