Tahun 2022, Penduduk Miskin di Luwu Timur Turun

Bupati Luwu Timur

LUWU TIMUR,Timuronline – Bupati Luwu Timur, H. Budiman menekankan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur perlu untuk mendapat perhatian khusus.

Menurut Bupati Budiman, sehebat apapun pemerintah daerah dalam bekerja kalau angka kemiskinan naik maka tidak ada gunanya.

“Kemiskinan ini harus bisa kita lihat secara angka statistic, kira-kira apa faktor yang menyebabkan kemiskinan ini turun. Demikian juga untuk Stunting, penggunaan produk dalam negeri atau TKDN serta UMKM,“ Kata Budiman saat menghadiri Fokus Group Discussion (FGD) guna mengidentifikasi Permasalahan Pembangunan dan Isu Strategis Daerah bersama pemangku kepentingan dan stakeholder terkait lainnya, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa (24/01/2023) yang digelar oleh Bapelitbangda Luwu Timur

Baca Juga :

Hadiri Pelantikan PPS, Bupati Ingatkan Integritas

Dalam kegiatan ini hadir beberapa narasumber diantaranya Kepala BPS Lutim, Herbudiman Suandy, Kepala BKAD Luwu Timur, Ramadhan Pirade, Kepala Bapelitbangda, Dohri As’ary serta Kadis Pertanian, Amrullah Rasyid.

Sementara itu, Sekda Luwu Timur, H.Bahri Suli yang membuka kegiatan tersebut mengungkapkan beberapa hal antara lain Persentase penduduk miskin dimana pada tahun 2022 sebesar 6,81 persen atau 20,89 ribu jiwa atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 sebesar 6,94 persen atau 20,99 ribu jiwa, atau masih berada di bawah Provinsi Sulawesi Selatan dimana persentasenya sebesar 8,66 persen.

“ Salah satu indikator yang cukup mempengaruhi tingkat kemiskinan yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka. Dalam setahun terakhir, pengangguran mengalami penurunan sebanyak 822 orang, sejalan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang menurun sebesar 0,48 persen poin menjadi 4,48 persen atau 7.230 orang,” kata Sekda.

“Peningkatan tersebut disebabkan jumlah angkatan kerja pada tahun 2022 sebanyak 161.470 orang berkurang sebanyak 712 orang dibanding tahun 2021. Sementara penduduk yang bekerja di tahun 2022 sebanyak 154.240 orang meningkat sebanyak 110 orang dari tahun 2021. Dari data tersebut, jumlah pekerja yang terserap di sektor pertanian sebanyak 67.244 orang atau sebesar 43,60 persen dari total jumlah pekerja,“ Tutupnya. (*)