Menu

Mode Gelap
Di Peringatan Isra Mi’raj, Bupati Luwu Timur Sampaikan Permohonan Maaf Ratusan Tabung Gas Milik BUMDes Kawata Raib, Ternyata Ini Penyebabnya Pria di Wasuponda Rekam Ibu dan Kakak Kandung Saat Mandi Puncak HJL dan HPRL 2025, Wabup Lutim Dorong Sinergi untuk Wujudkan Provinsi Tana Luwu Akbar Ambil Sumpah Tujuh Pejabat Fungsional Luwu Timur Komitmen PT Vale Indonesia Dorong Agenda Rendah Karbon: Transformasi Inovatif Truk 100T untuk Masa Depan Berkelanjutan

KABAR PEMDA

Sungai Malili Keruh, Ini Penjelasan PT. CLM

badge-check


					Sungai Malili Keruh, Ini Penjelasan PT. CLM Perbesar

LUWU TIMUR,Timuronline – Beberapa hari terakhir ini, keruhnya Sungai Malili menjadi perbincangan di kalangan masyarakat khususnya warga Malili.

Ada yang mengatakan keruhnya sungai Malili karena intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini. Tak jarang juga yang beranggapan bahwa penyebabnya adalah tak lain karena aktifitas tambang PT. Citra Lampia Mandiri (CLM) di wilayah Pongkeru dan Harapan.

” Kemungkinan besar memang sejak adanya PT. CLM, setiap hujan pasti airnya keruh.” sebut beberapa warga seperti dikutip melalui beberapa percakapan group whatsapp.

Menanggapi hal tersebut, KTT PT. CLM, Ahmad Surana Naf melalui rilisnya, Kamis (25/11/2021) mengatakan keruhnya sungai yang berada tepat di jantung Kota Malili yang juga merupakan Ibukota Kabupaten Luwu Timur adalah kemungkinan bukaan lahan hutan non tambang sehingga menyebabkan guldulnya hutan.

” Itu juga sebaiknya menjadi perhatian kita. Bisa jadi itu justru menjadi kontributor besar terhadap rusaknya lingkungan secara keseluruhan di Luwu Timur.” Katanya

” Berdasarkan data tahun 2020, pembukaan lahan hutan non tambang mencapai 762,2 hektar. Sepuluh kali luas lahan kegiatan penambangan PT. CLM, di angka 73,8 hektar, di tahun yang sama. Makin maraknya kegiatan ini dalam kurun waktu satu tahun terakhir tentu diikuti peningkatan angka luasan wilayah dan dampak yang diciptakan.” Terangnya.

CLM Komitmen Jadi Rumah Bagi Warga Luwu Timur

Untuk opersional PT. CLM sendiri lanjutnya, sebagai perusahaan tambang yang berdiri dan tumbuh di tengah masyarakat Luwu Timur berkomitmen menjadi rumah bagi masyarakat Luwu Timur. Khususnya masyarakat di desa pemberdayaan sekitar tambang.

” Kita juga tak hentinya selalu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan jajaran. Baik itu Dinas ESDM, Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan instansi terkait lainnya. Itu sebagai wujud komitmen terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan Luwu Timur,” Ujarnya.

Ahmad mengungkapkan, PT. CLM bersama jajaran, telah melakukan langkah-langkah teknis penanggulangan seperti, meningkatkan kegiatan pemeliharaan Sedimen Pond dan penambahan jumlah serta luasannya. Dengan tujuan maksimalisasi penangkapan dan serapan air dari areal bukaan yang ada.

Membuat kantung serapan tambahan pada blok-blok tambang yang ada dan meningkatkan progress reklamasi dan revegetasi.

” Berdasarakan hasil uji parameter air pada Outlet Sedimen Pond dengan parameter kunci alat portable lapangan, ditemukan nilai TTS (Total Suspensi Solid) masih dibawah ambang baku mutu dengan angka 27 mg/L dengan ambang batas 200 Mg/L dan pH air dengan angka 7,9 dengan nilai baku mutu pH 6-. Untuk hasil yang lebih akurat, dilakukan uji coba laboratorium yang hasilnya akan kita dapatkan 7 hari ke depan,” Pungkasnya. (*)

Lainnya

Di Peringatan Isra Mi’raj, Bupati Luwu Timur Sampaikan Permohonan Maaf

30 Januari 2025 - 20:52 WIB

Ratusan Tabung Gas Milik BUMDes Kawata Raib, Ternyata Ini Penyebabnya

24 Januari 2025 - 13:18 WIB

Pria di Wasuponda Rekam Ibu dan Kakak Kandung Saat Mandi

24 Januari 2025 - 12:41 WIB

Puncak HJL dan HPRL 2025, Wabup Lutim Dorong Sinergi untuk Wujudkan Provinsi Tana Luwu

24 Januari 2025 - 09:42 WIB

Akbar Ambil Sumpah Tujuh Pejabat Fungsional Luwu Timur

23 Januari 2025 - 13:04 WIB

Trending KABAR PEMDA