LUWU TIMUR,Timuronline – Dalam langkah simbolis yang sarat makna, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Luwu Timur meresmikan Taman Manggis di halaman kantor, Jalan Dr. Sam Ratulangi Puncak Indah, Malili. Peresmian ini ditandai dengan penanaman pohon manggis oleh Anggota Bawaslu Sulsel Alamsyah, bersama Ketua Bawaslu Luwu Timur Pawennari, serta didampingi Anggota Sulkifli, Kepala Sekretariat Lenny Thalib, dan beberapa personal Sentra Gakkumdu.
“Pohon manggis yang kami tanam hari ini adalah simbol komitmen Bawaslu untuk menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dalam setiap tugas pengawasan pemilu,” ujar Alamsyah.
Filosofi Manggis: Kejujuran dari Luar dan Dalam
Kepala Sekretariat Bawaslu Luwu Timur Lenny Thalib, menjelaskan alasan memilih pohon manggis sebagai simbol integritas. “Buah manggis memiliki filosofi mendalam: jumlah juring di luar selalu sama dengan jumlah isi buahnya. Ini mencerminkan kejujuran dan keselarasan antara luar dan dalam,” ungkapnya.
Menurutnya, filosofi ini sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh Bawaslu dalam menjalankan tugas sebagai pengawas pemilu. Kejujuran dan transparansi menjadi dasar dalam mencegah dan menindak “racun demokrasi”, seperti politik uang, politisasi SARA, dan berbagai bentuk kecurangan lainnya.
Komitmen Bersama untuk Demokrasi yang Bersih
Penanaman pohon manggis ini juga menegaskan komitmen bersama seluruh jajaran Bawaslu untuk mengedepankan integritas dalam setiap langkah. “Bawaslu harus menjadi teladan dalam menjaga kepercayaan publik. Dengan simbol pohon manggis ini, kami ingin menunjukkan bahwa kejujuran dan integritas adalah akar dari demokrasi yang sehat,” tutur Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari.
Taman Manggis: Ruang Refleksi Demokrasi
Taman Manggis kini tidak hanya menjadi penghias halaman kantor Bawaslu Luwu Timur, tetapi juga menjadi ruang refleksi tentang pentingnya kejujuran dan integritas dalam demokrasi. Dengan latar pohon manggis yang rindang, taman ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh pihak, baik pengawas pemilu maupun masyarakat, untuk bersama-sama menjaga demokrasi tetap bersih dan berintegritas.
Penanaman pohon manggis ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan pesan moral yang kuat bahwa demokrasi yang sehat hanya bisa diwujudkan dengan kejujuran, transparansi, dan kerja sama semua pihak. Dari Taman Manggis di halaman kantor, Bawaslu Luwu Timur mengirimkan pesan penting bahwa demokrasi yang jujur dan adil dimulai dari komitmen kecil, yang berakar kuat seperti pohon manggis. (*)