Menu

Mode Gelap
Investasi untuk Masa Depan Bangsa: Kolaborasi Penguatan Pendidikan Tinggi di Sorowako Sertijab Enam Pejabat Jajaran Polres Lutim, Kapolres : Ini Regenerasi Sinergi TNI dan Industri untuk Hilirisasi Berkelanjutan: Pangdam XIV/Hasanuddin Tinjau Progres Proyek Strategis Nasional PT Vale di Pomalaa PT. CLM Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Sehat Masyarakat Warisan Hijau untuk Dunia: PT Vale Indonesia Lakukan Penanaman Pohon Serentak sebagai Komitmen Global Terhadap Iklim dan Keberlanjutan Hasil Persis Solo vs PSM Makassar, Pasukan Ramang Menang Dramatis

LUWU TIMUR

Samakan Persepsi Tentang Stunting, Dinkes Lutim Gelar Konvergensi

badge-check


					Samakan Persepsi Tentang Stunting, Dinkes Lutim Gelar Konvergensi Perbesar

Laporan : Rs

Editor : Rd

LUWU TIMUR,Timuronline – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Timur melaksanakan pertemuan koordinasi, intervensi, dan integrasi (Konvergensi) Stunting. Pertemuan ini dibuka Asisten Pemerintahan, Dohri As’ari, yang berlangsung di Aula Hotel I Lagaligo Kecamatan Malili, Rabu (19/05/2021).

Pertemuan Konvergensi ini juga dihadiri narasumber dari Guru Besar Fakultas Kesehatan Unhas, Prof. Veni Hadju dan Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman, para Kepala OPD, Camat dan Kepala Puskesmas.

Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kabupaten Luwu Timur, Balobo Abbas mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait upaya untuk menekan jumlah kasus stunting di Kabupaten Luwu Timur.

” Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 19-20 Mei 2021 dengan peserta dari 17 Puskesmas, Camat dan Kepala OPD terkait,” jelasnya.

Mewakili Bupati, Asisten Pemerintahan, Dohri As’ari mengatakan, stunting atau sering disebut kerdil atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu mulai dari dalam kandungan hingga berumur 2 tahun.

“Olehnya itu, sangat diperlukan upaya pencegahan secara komprehensif mulai dari pelayanan standar ibu hamil, ibu bersalin di fasilitas kesehatan, bayi baru lahir dan balita mendapatkan pelayanan sesuai standar,” katanya.

Lanjut Dohri, kekurangan gizi kronis pada 1000 HPK, tidak hanya berdampak pada tinggi badan balita tapi juga berdampak pada tingkat kecerdasan dan kesehatan dalam jangka panjang.

“Makanya upaya percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas Pemerintah sesuai lampiran Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 dengan target penurunan stunting sebesar 14 persen,” jelasnya.

Untuk Kabupaten Luwu Timur, kata Dohri, persentase balita stunting tahun 2019 sebesar 7,12 persen dan menurun pada tahun 2020 sebesar 6,2 persen. “Meski dibawah angka nasional, namun bukan berarti kita bisa berhenti melakukan upaya pencegahan stunting. Upaya ini harus tetap digalakkan bersama,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Dohri berharap agar para stakeholder terkait dapat terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya penanggulangan dan penurunan angka stunting sehingga terwujud generasi berkualitas dimasa depan. (hms/ikp/kominfo)

 
 
 
 

Lainnya

Sertijab Enam Pejabat Jajaran Polres Lutim, Kapolres : Ini Regenerasi

4 Desember 2025 - 19:54 WITA

PT. CLM Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Sehat Masyarakat

1 Desember 2025 - 20:04 WITA

Yuk Nobar, Persis Solo vs PSM Makassar Malam ini di Warkop Brother, Ada Doorprizex

29 November 2025 - 10:18 WITA

Pagar SDN 209 Mantaipi Tawakua Ambruk

27 November 2025 - 13:04 WITA

101,2 Gram Sabu Dimusnahkan Kejari Lutim, Juga Berbagai BB Lainnya

26 November 2025 - 15:26 WITA

Trending KRIMINAL