LUWU TIMUR,Timuronline – Sebagai wujud rasa syukur atas pemakaian perdana Masjid Raya Babussalam di Desa Tokalimbo Kecamatan Towuti, Para tokoh masyarakat dan tokoh agama beserta kepengurusan Masjid Raya Babussalam menggelar acara syukuran, Jumat (19/11/2021).
Masjid yang berdiri kokoh ditepian Danau Towuti ini merupakan bangunan masjid baru, mengingat masjid sebelumnya yang tak jauh dari bangunan masjid baru ini sudah tidak memadai lagi untuk menampung jumlah jamaah.
Acara syukuran yang dilaksanakan sebelum shalat jumat dihadiri Bupati Luwu Timur, H. Budiman
Baca Juga :
Ketua Pembangunan Masjid Raya Babussalam, Hatta menerangkan bahwa, proses pembangunan masjid itu sudah berlangsung selama 5 tahun lebih tepatnya diawal tahun 2016. Selama itu, dana pembangunan masjid telah menelan biaya sebesar Rp. 3,7 milyar lebih. Adapun bantuan dana pembangunan berasal dari hasil swadaya masyarakat, bantuan hibah dari pemerintah serta dari PT. Vale Indonesia.
Sementara dalam sambutannya, Bupati H. Budiman mengaku bangga dan memberikan apresiasi atas kekompakan dan kerjasama seluruh masyarakat, yang selama ini telah berpartisipasi baik langsung maupun tidak langsung, baik moril maupun materil sehingga bisa mendirikan masjid semegah dan sebesar ini.
“Kebersamaan untuk membangun masjid adalah perbuatan yang sangat mulia, semoga sedekah jamaah masjid ini menjadi amal jariah kelak,” ucap H. Budiman.
“In Sha Allah, kedepannya akan kami upayakan untuk membantu pelaksanaan pembangunan masjid ini, agar pembangunan segera tuntas,” tambahnya.
Namun Bupati berharap masyarakat tidak hanya membangun dan memperindah Masjid, tetapi juga turut memakmurkannya melalui peningkatan keimanan dan kualitas ibadahnya.
“Kalau masyarakat itu sholat lima waktunya di masjid, pasti berkah daerah itu, itu jaminan Allah SWT, kalau semua bapak bapak disini lima waktunya di masjid, In Sha Allah daerah ini akan berkah,” ucap Bupati.
Dikatakannya juga bahwa, Masjid Babusalam ini nantinya bisa menjadi salah satu ikon didaerah ini, pasalnya masjid ini pertama terlihat dari kejauhan ketika akan memasuki daerah ini.
“Ibaratnya kalau kita memasuki suatu daerah kita melihat masjid, tempat yang paling mulia, kita bisa menggambarkan ada keberkahan besar didalam didaerah ini,” kata Bupati H. Budiman mengakhiri sambutannya.
Pemakaian perdana mesjid tersebut ditandai dengan Shalat Jumat secara berjamaah. (hms/ikp/kominfo)