Obituari Hj. Andi Murlina Muallim, Panutan Kesederhanaan Istri Pejabat

Oleh : Dahlan Abubakar

Baru satu bulan 13 hari silam (6/6/2020), kita kehilangan seorang mantan birokrat sejati, H.Andi Muallim, S.H., M.Si, hari Sabtu (18/7/2020), kita pun dikagetkan dengan kepergian seorang birokrat perempuan yang tak lain adalah pasangan almarhum Andi Mullim,yakni Ibu Hj Andi Murlima. Almarhumah meninggal dunia di RS Siloam Makassar, Sabtu malam dalam usia 62 tahun.
Kepergian mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulawesi Selatan tersebut mengagetkan banyak pihak. Pasalnya, kita tidak pernah mendengar almarhumah menderita sakit. Tidak heran jajaran Keluarga Besar Kementerian PPPA juga mengirim ucapan belasungkawa atas kepergian almarhumah.

Saya tidak dekat-dekat amat dengan almarhumah Hj Andi Murlima, namun perkenalan saya dengan suaminya, juga membuat saya sering melihat dan mengenal almarhumah. Pasangan ini pergi meninggalkan buah hati mereka, Andi Rio Perdana, Andi Amalia Putri Adytia, dan Andi Muhammad Tri Putra Pangerang, yang belum sembuh rasa dukanya atas kepergian ayah mereka, tiba-tiba Allah swt lebih mencintai ibunda mereka daripada yang ditinggalkan. Inna lillahi wa innalillahi wainna ilaihi rajiun.

Ibu Hajjah Andi Murlina tidak tertentu tempat saya jumpai. Tergantung juga saya biasa hadir dalam suatu acara dan secara kebetulan juga almarhumah hadir. Perempuan ini bukan perempuan biasa, melainkan seorang birokrat, seperti juga suaminya. Oleh sebab itu, kerap terlihat sibuk dengan pekerjaannya di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Begitu dengar namanya, yang terbayang di layar ingatan saya adalah keramahtamahannya yang berbeda dengan perempuan yang lain. Tatkala saya menyapanya saat bertemu dengan hanya menyapa dengan kata “Ibu…”, almarhumah selalu menyahut ,”Iye…Pak,”.

Hanya dua potong kata ini sangat berarti karena selalu disertai dengan senyuman khasnya. Mungkin ini juga yang menghipnotis almarhum Andi Muallim segera menikahi Andi Murlina tahun 1981, setelah baru setahun pacaran. Untung saja, ketika itu Andi Murlima sudah menamatkan pendidikannya di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Ujungpandang.

Sosok Andi Murlina boleh manjadi panutan bagi seorang istri pejabat dengan sifat dan pembawaannya yang sederhana serta berkomunikasi dengan setiap orang dalam balutan kesejukan. Saya tidak bermaksud bahwa banyak istri pejabat tidak ramah dan sebagainya, namun saya melihat pada diri almarhumah menonjolnya kesederhanaan itu tanpa mengesankan bahwa dia bisa saja tampil wah dengan posisinya sebagai seorang birokrat dan juga istri pejabat. Jika seseorang tidak mengetahui bahwa almarhumah (waktu siaminya menyebat) adalah istri seorang pejabat penting di provinsi, boleh jadi akan sungkan bertegur sapa dengannya. Seperti juga mungkin saya. Namun karena pembawaan dan kesehariannya berkomunikasi dengan setiap orang sudah seperti itu, maka jelas akan mematri di dalam dirinya.

Seorang teman saya, Nurlina Subair Imran menulis panjang di ruang media sosial. Dia mengenal Andi Murlima saat masih mahasiswa (APDN) pada tahun 1980. Adiknya, Andi Tenti Ole, merupakan teman Nurlina Subair yang selalu dia jemput di Jl. Amrullah, di depan Kantor Dinas Pertanian, tempat almarhumah kos dengan adiknya.

Ketika suaminya menjabat Sekda Gowa, Nurlina bertemu Murlina lagi. Ketika itu Nurlina sudah kuliah di Unhas. Pembawaan almarhumah masih seperti ketika awal Nurlina mengenalnya. Ketika sakit di Jakarta, Nurlina sempat membesuk di apartemennya di Rasuna Said Kuningan. Nurlina melakukan pendampingan selaku Survivor kanker, berdiskusi dan mensupor dalam kapasitas sebagai dua orang perempuan yang memiliki riwayat sakit yang sama.

“Beliau tetap Puang Lina yang saya kenal 40 tahun silam,” tulis Nurlina Subair.

Kesan Nurlina Subair ini merupakan representasi dari komentar puluhan orang yang merasa kehilangan atas kepergian Andi Murlina Muallim yang tertayang di media sosial. Dia akan menemui kekasihnya yang sudah menunggu lebih dulu di sana.

Kata orang, orang-orang baik selalu dicintai Allah swt, sehingga sering memperoleh giliran lebih awal bertemu dengan Al Khalik-nya. Kata orang, keduanya mewujudkan “pernikahan batin”. Jenazah Andi Murlima dimakamkan di samping pusara suaminya, Andi Muallim, Ahad (19/7/2020) siang. Al Fatihah, semoga husnul khatimah. Aamiin ya rabbil alamin. (*).