LUWU TIMUR,Timuronline – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Luwu Timur menggelar kegiatan Mini Lokakarya (Minlok) hari kedua yang berlangsung di tiga Kecamatan, yakni Mangkutana, Tomoni dan Kalaena, di Aula Kecamatan Mangkutana, Kamis (09/03/2023).
Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris DP2KB, Camat Mangkutana, Kepala KUA Tomoni, Danramil Mangkutana, Bapelitbangda, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian, Dinas kesehatan, Dinas PMD, Camat Tomoni, Camat Kalaena, para Kepala Desa, TP-PKK desa, Tim pendamping keluarga, dan Tim satgas stunting.
Camat Mangkutana, Zulkifli Adi Saputra mengharapkan agar stakeholder yang hadir dapat lebih serius lagi dan saling sinergi dalam menyelesaikan masalah stunting.
” Harapan saya untuk kedepannya, ini kita dapat lebih serius lagi dan bersinergi dalam menyelesaikan masalah stunting khususnya untuk daerah Tomoni, Mangkutana, dan Kalaena,” harap Zufkifli.
Sementara itu, Nursakinah selaku Satgas Stunting, memohon kepada pihak KUA tidak memberikan masyarakat ijin nikah sebelum mendapatkan sertifikat siap nikah dan hamil (beresiko dan tidak berisiko) di aplikasi ELSIMIL, yaitu Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil.
Aplikasi ini, kata dia, berfungsi untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kodisi calon pasangan pengantin.
” Jadi sekarang itu, tersedia aplikasi ELSIMIL, dimana masyarakat yang ingin menikah diarahkan dulu untuk mendaftarkan dirinya di aplikasi ELSIMIL, jika Calon Pengantin Berisiko Stunting tetap mendapatkan sertifikat, akan tetapi tetap didampingi Oleh TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang terdiri dari 3 Unsur : Bidan, PKK dan Kader KB,” tandasnya. (kominfo-sp)