MAKASSAR,Timuronline – Kabupaten Luwu Timur (Lutim) berhasil meraih dua gelar juara pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022, yang berlangsung di Grand Shayla, Hotel Novotel Makassar 8-11 dan 13, 16 November 2022.
Kedua gelar juara ini dipersembahkan oleh Mourisson Matasik dari SDN 272 Parahua untuk jenjang SD yang berhasil menyabet juara II untuk cabang Lomba pidato putra dalam bahasa Toraja. Sementara untuk cabang Lomba dongeng putri dalam bahasa Toraja tingkat SMP, Lutim juga sukses meraih juara II, yang dipersembahkan oleh Marasma Burayana siswi SMP Negeri 3 Malili.
Baca Juga :
Yani Prayono, Kepala Balai Bahasa Sulsel, saat membuka kegiatan ini mengungkapkan, FTBI adalah tahapan revitalisasi bahasa daerah, yang dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat daerah, sesuai amanah Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 40/2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.
“Mari kita lestarikan bahasa daerah dengan cara mengembangkannya agar tetap adaptif terhadap perubahan zaman dan terus menjadi ciri dari ke-Indonesiaan kita,” ajak Yani Prayogo.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Setiawan Aswad mengatakan, bahasa sangat penting di ruang publik, karena bagaimana memanfaatkan bahasa daerah kita itu sangat penting. Dengan cara itu kita akan menciptakan lingkungan.
“Sulit rasanya menggunakan bahasa daerah itu jika tak ada kedekatan emosional,” tutur Setiawan.
Di sisi lain, dia mengakui kurangnya guru yang menguasai bahasa daerah, sehingga pemerintah berencana melakukan penyeleksian. Dimana nantinya guru yang dinyatakan lulus akan mengajar bahasa daerah dari studio-studio melalui daring.
Kepala Pusat Pembinaan dan Sastra Kemendikbud RI, Mohammad Abdul Haq mengungkapkan, seharusnya ruang keluarga menjadi hidupnya bahasa daerah.
Diajang Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Sulsel ini, Luwu Timur mengikuti beberapa jenis lomba. Untuk jenjang SD dan SMP adalah ; puisi dalam bahasa bugis dan toraja putra putri, pidato dalam bahasa bugis dan toraja putra putri, mendongeng dalam bahasa bugis dan toraja putra putri dan stand up comedi khusus untuk guru SD dan SMP Putra atau Putri.
Kepala Dinas Pebdidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Luwu Timur, melalui Sekretaris Dikbud, H. Basruddin mengatakan, pencapaian siswa dan siswi Lutim di ajang FTBI sudah cukup luar biasa mengingat persaingan juga sangat kompetitif karena tingkat Sulsel.
“Capaian ini luar biasa dan tidak terlepas dari guru pembimbing dan pendamping yang dengan sabar mendampingi siswanya yang ikut berlomba,” kata Basruddin.
Adapun guru pembimbing tingkat SDN adalah Nurlinda Tangnga, S.Pd dari SDN 272 Parahua Kec. Towuti, koordinator pendamping, Suhaena, S.Pd. M.Pd, Kordinator Pendamping dari Dikbud Kab. Lutim Hj. Hajerah, S.Pd Kasi Kurikulum pembinaan sekolah dasar. Sementara Untuk SMP, guru pembimbing Waris Habitar Tahang dan koordinator pendamping, Felix Mangadi, oficial Pendamping dari Dikbud Lutim Kasi GTK Rahmawati, H. Marsuki. (kominfo-sp)