LUWU TIMUR, Timuronline – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung keberlanjutan operasional PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Luwu Timur (Lutim). Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Lutim di Ruang Sidang DPRD Lutim, Jumat (3/5/2024).
Menurut Bachtiar, PT Vale merupakan salah satu perusahaan tambang terbaik di Indonesia yang konsisten memperhatikan ekosistem lingkungan. Selama 56 tahun beroperasi di Lutim, PT Vale mampu menjaga kejernihan air Danau Matano.
“Kita harus jujur mengakui, PT Vale adalah perusahaan tambang terbaik di Indonesia yang konsisten merawat lingkungan. Makanya seluruh masyarakat harus mendukung PT Vale untuk melanjutkan operasinya di Lutim,” ujar Bahtiar.
Dia membandingkan Lutim dengan daerah pertambangan di wilayah lain di Indonesia. Menurutnya, meskipun Lutim memiliki perusahaan tambang yang telah beroperasi puluhan tahun, tetapi lingkungannya tetap terjaga, tidak ada hutan gundul bahkan area yang berlubang.
“Saya sudah keliling Indonesia dan melihat seluruh wilayah bekas tambang di Indonesia penuh lubang, mereka meninggalkan lokasi tambang tanpa bertanggung jawab seperti PT Vale. PT Vale memang berkomitmen menjaga lingkungan dan juga konsisten memegang semboyan, yaitu people, planet, dan profit,” jelasnya
Pada awal Januari 2024 Pj Gubernur Sulsel melakukan kunjungan kerja ke area operasi PT Vale, dan melihat langsung praktik pertambangan yang baik diterapkan perseroan selama ini.
“PT Vale ini bisa menjadi contoh perusahaan di Indonesia bahkan dunia, bagaimana melakukan penambangan sekaligus menjaga lingkungan. Perseoran melakukan berbagai upaya untuk menjaga ekosistem. Bisa dikatakan, PT Vale adalah perusahaan tambang terbaik yang kita miliki,” puji Bahtiar.
CEO PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy menjelaskan, PT Vale telah menetapkan standar tinggi dalam hal pengelolaan lingkungan. Dari pengelolaan limbah hingga rehabilitasi lahan, perusahaan ini telah memprioritaskan praktik-praktik ramah lingkungan dalam setiap aspek operasionalnya.
“Komitmen kami terhadap lingkungan juga tercermin dalam upaya untuk terlibat dalam proyek-proyek konservasi dan penanaman pohon baik di sekitar area operasional maupun di luar area operational,” katanya.
Pada perayaan HUT Lutim ke-21, Febriany Eddy menyampaikan apresiasi dan selamat atas prestasi dan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang terus bertumbuh dan melaju.
“Dirgahayu Luwu Timur ke-21, semoga terus bertumbuh dan melaju sehingga dapat berkolaborasi bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bumi Batara Guru,”ungkapnya.
Penyerahan Plakat Program PPM SDGs pada Puncak Perayaan HUT Lutim
Sebagai perusahaan tambang yang memiliki komitmen untuk menerapkan praktek-praktek keberkelanjutan, PT Vale juga berkontribusi pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Untuk itu, pada puncak perayaan HUT ke-21 Lutim di Lapangan Malili, PT Vale menyerahkan plakat selayang pandang Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dukungan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa 2023 dengan total anggaran Rp11,4 miliar.
Secara simbolis program yang diserahkan, diantaranya galeri UMKM Desa Pekaloa, Mobil Kebersihan Desa dan Sertifikat Pelatihan Keterampilan Kerja (Alat Berat) Desa Pasi-pasi dengan jumlah peserta 25 orang.
Mewakili manajemen PT Vale, penyerahan plakat dilakukan oleh Chief Operating Officer (COO) Abu Ashar kepada Bupati Luwu Timur Budiman didampingi Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma.
Program ini sebagai wujud sinergi terhadap pembangunan daerah dan kemandirian pascatambang.
Tercatat, sebanyak 98 program terlaksana di 38 desa pada empat kecamatan pemberdayaan, yang terbagi dalam tiga kategori besar program, yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari 40 kegiatan, Penguatan Resiliensi Sosial-Ekologi yang terdiri dari 47 kegiatan, dan Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan yang terdiri dari 11 kegiatan.
Sejalan dengan program ini, Budiman mengatakan, HUT ke-21 Kabupaten Lutim ini merupakan momentum yang penting untuk bersyukur atas pencapaian yang telah diraih selama ini, dan panggilan untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan di tingkat desa.
“Desa adalah pondasi keberhasilan sebuah kabupaten, dan bersama-sama kita harus memastikan bahwa setiap desa di Lutim berkembang secara berkelanjutan,” ucapnya.
Hasil pengukuran status desa melalui Indeks Desa Membangun (IDM) menunjukkan tidak ada lagi status desa tertinggal di Lutim. Dari total 125 desa, 46 desa telah meraih status sebagai desa maju, 10 desa adalah desa mandiri, dan 68 desa lainnya berstatus desa berkembang.
“Ini menandakan bahwa arah dan kebijakan pemerintah terhadap pembangunan desa melalui Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) satu miliar satu desa telah berjalan sesuai harapan masyarakat,” tuturnya (*)