Laporan : Rd / Vale
LUWU TIMUR,Timuronline – Penyebaran virus corona semakin memperihatinkan. Data menyebutkan, virus dengan nama lain COVID-19 tersebut telah masuk ke Indonesia dan menjadi negara ke-65 yang terjangkit virus mematikan tersebut. Hal itu terkonfirmasi setelah Pemerintah RI mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat, positif terinfeksi COVID-19 dan hingga kini masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Sesuai imbauan WHO dan Kementerian Kesehatan, masyarakat diharapkan tetap bersikap tenang menghadapi penyebaran Corona. Tak terkecuali di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Salah satu perusahaan nikkel di Indonesia yang beroperasi di Bumi Batara Guru (Julukan Luwu Timur,red), PT. Vale Indonesia mengambil langkah-langkah antisipatif terkait penyebaran COVID-19. Karyawan PT Vale yang berkunjung ke Tiongkok sebelum Corona mewabah, telah menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan sesuai protokol dan standar Kemenkes.
Karyawan tersebut tidak langsung bertolak kembali ke Sorowako, tetapi menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan di Jakarta. Setibanya di Sorowako, selanjutnya karyawan dipantau selama masa inkubasi (14 hari) dan melewati rangkaian pemeriksaan. Hingga hari ini, karyawan tersebut dalam kondisi sehat. Keluarga karyawan yang bersangkutan juga dipantau status kesehatannya dan semua dinyatakan sehat.
Tim Emergency Management (EMT) PT Vale telah menyiapkan tatakelola Kesiapsiagaan Pengelolaan Penyakit Kejadian Luar Biasa (Pandemic Preparedness Plan). Untuk menerapkan tatakelola kesiapsiagaan tersebut Tim EMT mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Di antaranya menangguhkan perjalanan dinas ke tujuan negara-negara dengan tingkat infeksi yang tinggi. Perjalanan domestik dibatasi sesuai urgensi. “Jika memang sangat perlu melakukan perjalanan, ikutilah beberapa panduan, seperti: selalu membawa dan menggunakan masker N95, selalu membawa dan memakai hand sanitizer, dan jauhi keramaian. Terapkan langkah-langkah pencegahan serta pahami lokasi fasilitas kesehatan terdekat,” terang Gunawardana Vinyaman, Direktur External Relations & Corporate Affairs.
” Sebelum kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia, PT Vale turut aktif melakukan upaya pencegahan dengan mengirim bantuan masker N95 bagi karyawan Vale di China sebanyak 30.000 masker dan di Singapura sebanyak 20.000 masker,” terang Gunawardana.
Secara internal, PT Vale berupaya menyiapkan fasilitas pembersihan dan cuci tangan di setiap lokasi di area Perusahaan. Selain itu, Rumah Sakit Inco PT Vale juga telah menyiapkan layanan darurat COVID-19 dengan sejumlah hotline. “Perusahaan juga akan memasang alat pengukur temperatur tubuh dan pengukuran suhu dilakukan bagi setiap penumpang yang tiba di Bandara Sorowako,” imbuh Gunawardana.
Selain upaya tanggap darurat, PT Vale melakukan upaya preventif melalui kampanye kesehatan. Belum lama ini, PT Vale mengadakan seminar pencegahan COVID-19 yang mendatangkan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cabang Sulsel-Sulut dr. Arif Santoso SpP (K), PhD, FAPSR dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Luwu Timur dr. Irfan, Mkes. Audiensnya adalah karyawan PT Vale, karyawan perusahaan kontraktor, dan anggota Ikatan Keluarga Vale Indonesia (IKVI). Dalam kesempatan itu, dr. Arif menegaskan agar masyarakat harus pandai menyaring informasi yang didapat dari media sosial agar tidak termakan hoax. Sebagai tambahan, PT Vale menyebarkan media informasi yang menjawab pertanyaan umum seputar gejala COVID-19, proses penularan, metode pencegahan, dan kapan seseorang perlu melakukan pemeriksaan. (Red)