“Kita melihat ada beberapa kandidat yang hanya mengumbar janji besar tanpa mempertimbangkan kemampuan anggaran dan situasi daerah. Obral janji ini terlihat hanya untuk menarik simpati pemilih, padahal jelas tanpa rencana matang itu sulit diwujudkan,” ujar Andi Rio dalam sebuah pertemuan tim pemenangan di Malili.
Selain itu, Andi Rio juga menyindir beberapa kandidat yang menggunakan kesedihan sebagai alat untuk menarik perhatian masyarakat. Menurutnya, cara tersebut tidak mencerminkan kepemimpinan yang kuat dan solutif. “Ada yang mencoba menarik simpati dengan memainkan narasi kesedihan dan penderitaan. Masyarakat butuh solusi nyata, bukan sekadar permainan emosi,” lanjutnya.
Andi Rio menekankan bahwa pasangan Budiman-Akbar hadir dengan program yang jelas dan realistis, berdasarkan kebutuhan masyarakat dan kapasitas daerah. Program-program seperti Bantuan Pupuk Gratis, Pengembangan Kawasan Industri, dan Pembangunan RSUD Malili serta Rumah Sakit Towuti adalah contoh dari komitmen Budiman-Akbar dalam membangun Luwu Timur dengan visi yang terukur.
“Kami percaya masyarakat sudah cerdas dalam memilih. Mereka akan menilai mana pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dan program yang realistis, serta mana yang hanya sekadar obral janji,” pungkas Andi Rio.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang, menjaga kesantunan, dan tidak mudah terpancing dengan janji-janji kosong yang tidak bisa dibuktikan. “Budiman-Akbar menawarkan solusi nyata untuk Luwu Timur yang lebih baik. Mari bersama-sama mendukung pemimpin yang benar-benar peduli dan bisa membawa perubahan,” tutupnya. (*)