Laporan : Rs
Editor : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Luwu Timur Dalam Angka, acara ini dibuka Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli didampingi Kepala BPS, Muchlis, di Gedung Wanita Simpurusiang, Kamis (17/12/2020).
Pada FGD ini, tampil sebagai narasumber adalah Kepala Dinas Kominfo Lutim, Masdin dan Mujahid Saleh sebagai Fungsional Perencana mewakili Kepala Bapelitbangda Lutim.
Dalam pemaparannya terkait strategi penyedia data statistik sektoral Lutim, Kepala Dinas Kominfo Lutim, Masdin menjelaskan, ada beberapa tugas yang menjadi tanggungjawab Diskominfo yang tentu berbeda dengan bagian statistik dan persandian.
Menurut Masdin, ada beberapa hal yang jadi tugas Diskominfo, antara lain ; menyediakan informasi publik Pemerintah daerah, penyelenggaraan komunikasi publik resmi Pemerintah daerah, pengelolaan penyelesaian sengketa informasi publik di daerah, Penjaminan kedaulatan informasi Pemerintah daerah, peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan Pemerintahan daerah melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan peningkatan kualitas layanan publik Pemerintah daerah melalui pemanfaatan Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK) e-government.
Sedangkan untuk statistik sektoral, lanjut Masdin, diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya, secara mandiri atau melalui kerja sama, dimana statistik mampu menjamin secara ketat kerahasiaan informasi individu dan sumbernya.
” Penyelenggaraan statistik berpedoman pada ketentuan peraturan Perundang-undangan dan Koordinasi dalam penyelenggaraan statistik untuk mewujudkan sistem statistik yang konsisten, efisien, dan efektif,” jelas Masdin.
Sementara itu, Fungsional Perencana, Mujahid Saleh mengatakan, data dalam siklus pembangunan berperan penting sebagai analisis permasalahan dalam penyusunan kebijakan rencana pembangunan, penetapan indikator-indikator pembangunan dan evaluasi hasil pencapaian.
“ Siklus penyusunan perencanaan pembangunan membutuhkan data yang berkualitas,” kunci Mujahid. (ikp/kominfo)