Dihadapan para kepala Puskesmas se Lutim, dan ibu-ibu yang membawa anaknya untuk di imunisasi, Bunda PAUD Lutim ini mengatakan, saat ini Indonesia masih masuk dalam kategori endemis untuk campak dan rubella. Tahun 2011 tercatat 132 kasus campak konfirmasi laboratorium terdapat di 171 kab/kota, 25 Provinsi, dan 267 kasus rubella konfirmasi laboratorium terdapat di 84 kab/kota di 25 Provinsi. Kondisi ini terjadi akibat dari penurunan cakupan imunisasi selama masa pandemic.
Terkait kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional hari ini, Sufriyati mengajak semua pihak untuk terlibat langsung dalam mengidentifikasi sasaran, melakukan sosilisasi dan memobilisasi sasaran serta mendukung penyelenggaraan layanan imunisasi dengan bekerjasama dengan seluruh stake holder seperti Kepala Desa, Ketua RT/RW/Guru dan Kepala Sekolah, Kader Posyandu dan dasawisma untuk mengumpulkan data sasaran, mengidentifikasi lokasi pos imunisasi baru dan menyebarkan meida KIE yang berisi manfaat, lokasi dan waktu pelayanan.
“Saya selaku perwakilan pemerintah mengajak kita semua mulai dari petugas Kesehatan, ASN dan semua pihak agar turun ke masyarakat untuk mengajak mereka mulai dari keluarga untuk melakukan imunisasi terhadap anak dalam rangka mencegah measless dan rubella yang sangat berbahaya,” jelas Sufriaty.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur yang diwakili Kabid SDK, Mashuri mengatakan bahwa, kegiatan BIAN dilaksanakan di Puskesmas, Pustu, Posyandu dan sekolah TK, SD yang dilaksanakan bulan Mei 2022 pada 653 layanan, dengan rincian ; 280 Posyandu, 171 PAUD dan 202 SD/MI, dengan jumlah sasaran BIAN sebanyak 65.675.
Turut Hadir mendampingi Ketua Tim PKK Kabupaten Luwu Timur, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kabudayaan, Sekdis Kominfo SP dan pra kepala Bidang di Dinas Kesehatan. (
ikp-kehumasan/kominfo-sp)