Vale Indonesia – Head of Corporate Communication PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum membantah kalau PT. Vale Indonesia melibatkan preman dalam pengamanan wilayah operasional PT. Vale Indonesia khususnya di wilayah Seba-Seba.
” Semua dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan juga melibatkan aparat negara dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” Kata Vanda
Dia menuturkan, perusahaan memahami dinamika sosial ditengah masyarakat, termasuk pendapat dari masyarakat merupakan suatu integral dalam membangun keberlanjutan.

” Kita tetap membuka ruang diskusi dengan masyarakat. Yang terpenting, aspirasi apapun itu harus dijalankan secara damai sesuai dengan hukum yang berlaku,” Ujarnya
” Sebagai perusahaan yang sangat mementingkan keselamatan, kami juga selalu berupaya untuk menyerukan bahwa penyampaian pendapat itu tidak boleh membahayakan masyarakat dan para pekerja kami,” Katanya lagi
Sebelumnya, sempat terjadi aksi ricuh di area tambang PT Vale jalur Seba-seba dan Lantua kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah oleh warga. Dalam aksi itu, warga yang mengklaim area tambang PT Vale adalah miliknya menuding PT Vale mengerahkan preman merusak spanduk penolakan dan pondok warga.
Kelompok masyarakat yang tergabung dalam aliansi Pong Salamba mendatangi pos pengamanan, beberapa dari masyarakat tersebut membawa senjata tajam jenis badik dan parang hingga mengajak duel security. (*)





























