LUWU TIMUR,Timuronline – Menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2021 tanggal 23 Juli mendatang, Direktorat Kesehatan Keluarga menggelar Webinar dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Webinar ini juga ikut Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Hj. Masrah Bahri Suli dan Wakil Ketua, Relince Miri Senfry, yang berlangsung secara virtual, di Ruangan Media Center Dinas Kominfo, Selasa (13/07/2021).
Turut hadir pula Sekretaris DWP Lutim, Masrura Salman, Wakil Sekretaris, Bendahara DWP, Ketua Bidang Pendidikan, Ketua Bidang Ekonomi, beserta pengurus DWP Lutim. Direktur Kesehatan Keluarga, Plt. Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat, TP PKK Pusat, TP PKK Provinsi. TP PKK Kabupaten/Kota, TP PKK Kecamatan/Desa, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat, DWP provinsi, serta DWP kabupaten/kota.
Baca Juga :
- Bimtek Peta Proses Bisnis, Bupati Lutim : Faktor Suksesnya Reformasi Birokrasi
- TP PKK Lutim Launching dan Sosialisasi Keluarga Sehat
- Pengukuhan AKAR Bersatu Nuha : Orang Rongkong Bukan Pendatang di Luwu Timur
Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, drg. Kartini Rustandi menyambut baik rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2021 tersebut, sebagai bagian dari komitmen semua orang terhadap anak, perlindungan hak dan pemenuhan anak.
Anak Terlindungi, Indonesia Maju
“ Perlu kita ingat dan kembangkan untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi semua komponen bangsa dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta dapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,” tegas Kartini.
Ia menambahkan, di tengah pandemi covid-19 saat ini, pihak belum bisa memberikan vaksin kepada anak-anak dibawah umur 12 tahun. Untuk itu orang tua maupun keluarga perlu memberikan perlindungan.
“ Anak-anak kita perlu perlindungan di masa pandemi ini. Tetap memberikan imunisasi dasar, khususnya bagi bayi dan balita,” tambahnya.
Kartini juga berpesan untuk para orang tua agar selalu memantau dan melindungi kesehatan anak-anaknya. Ini supaya hak anak itu bisa dipenuhi dengan memanfaatkan buku kesehatan ibu dan anak sebagai panduan.
“Saya sangat berharap kegiatan-kegiatan itu dapat kita ikuti demi kebaikan keluarga kita, dan memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menujukkan komitmennya untuk anak-anak Indonesia,” pungkasnya. (ikp/kominfo)