Menu

Mode Gelap
BPBD Gelar Sosialisasi dan FGD IKD untuk Turunkan Indeks Risiko Bencana Lutim Terapkan Praktik Bisnis Berkelanjutan, PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024 Lautan Manusia di Kampanye Budiman – Akbar, Bukti Masyarakat Inginkan Keberlanjutan CLM Bangun Jogging Track di RTH Beri Ojek Gratis untuk Masyarakat, Komunitas Ojek Sahabat Kebaikan Doakan Budiman-Akbar ‘Oppo’ Pemdes Lewonu Salurkan Bantuan Penanganan dan Pencegahan Stunting

LUWU TIMUR

DP2KB Lutim Lakukan Audit Stunting di RSUD I LAGALIGO Wotu

badge-check


					DP2KB Lutim Lakukan Audit Stunting di RSUD I LAGALIGO Wotu Perbesar

LUWU TIMUR,Timuronline – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) melaksanakan Kegiatan Audit Stunting di RSUD I Lagaligo Wotu, Rabu (03/04/2024).

Kegiatan tersebut melibatkan tim pakar yang ahli pada bidangnya, dan akan dilaksanakan selama 7 hari, yakni ; 2 hari untuk pemeriksaan Ibu hamil berisiko serta 5 hari untuk pemeriksaan anak stunting.

Saat proses audit dilaksanakan, Kepala Dinas P2KB Lutim, Dra. Hj. Puspawati mengungkapkan tujuan audit ini untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.

“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Oleh karena itu, kegiatan audit ini melibatkan Tim Pakar yaitu dokter spesialis Kandungan, dokter spesialis Anak dan dokter spesialis gizi untuk mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis penyebab resiko terjadinya stunting di masyarakat khususnya untuk wilayah Luwu Timur,” ungkap Hj. Puspawati.

Hj. Puspawati juga mengharapkan agar prevalensi angka stunting dapat diturunkan sesuai target.

“Pemerintah Kabupaten Luwu Timur telah berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting di Luwu Timur, ini dilakukan agar anak-anak kita dapat tumbuh baik dan menjadi generasi penerus yang sehat demi Luwu Timur,” tutrnya.

“Saya berharap para Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mampu saling berkolaborasi dengan para stakeholder agar apa yang kita harapkan bersama dapat memenuhi target,” tandas Hj. Puspawati.

Sementara Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan, Suhelmi mengatakan, untuk RS sebagai faskes rujukan bersedia menerima rujukan ibu hamil berisiko dan anak Stunting untuk penanganan lebih lanjut.

“Jumlah sasaran/peserta audit yaitu Ibu Hamil Berisiko sebanyak 15 orang dan Baduta/Balita Stunting sebanyak 69 anak. Ini adalah rujukan dari puskesmas masing-masing yang ada di Kabupaten Luwu Timur, sehingga peran rumah sakit sangat penting dalam upaya penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa yang di tangani para ahli,” jelas Suhelmi.

Turut hadir, Direktur RSUD I Lagaligo, dr. Benny, Sekretaris Dppkb, I Dewa Putu Alit Suwastika, Kabid KB, Suliati, Fungsional Kesehatan, Tenaga Bidan dan Tenaga Nutrisionis Puskesmas, Satgas Stunting Kab Luwu Timur, Tenaga Penyuluh Lapangan (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). (kominfo-sp)

Lainnya

BPBD Gelar Sosialisasi dan FGD IKD untuk Turunkan Indeks Risiko Bencana Lutim

22 November 2024 - 21:57 WIB

Lautan Manusia di Kampanye Budiman – Akbar, Bukti Masyarakat Inginkan Keberlanjutan

22 November 2024 - 20:50 WIB

CLM Bangun Jogging Track di RTH

21 November 2024 - 23:54 WIB

Beri Ojek Gratis untuk Masyarakat, Komunitas Ojek Sahabat Kebaikan Doakan Budiman-Akbar ‘Oppo’

21 November 2024 - 19:42 WIB

Pemdes Lewonu Salurkan Bantuan Penanganan dan Pencegahan Stunting

21 November 2024 - 19:23 WIB

Trending KABAR PEMDA