LUWU TIMUR,Timuronline – Seorang warga di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur terpaksa dengan sukarela menyerahkan satu unit kendaraan roda empat miliknya kepada PT. JACCS Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Indonesia Cabang Malili.
Musababnya, sang debitur berinisial JK ini telah lambat melakukan pembayaran cicilan mobilnya selama beberapa bulan. Berangkat dari situ, PT. JACCS MPM memblokir nomor kontrak sang debitur.
Tak terima, JK melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Malili oleh kuasa hukumnya dengan nomor Perkara 1/Pdt.GS/2021/PN.Mll dan meminta kepada PT. JACCS MPM untuk membuka kembali nomor kontrak tersebut.
Setelah gugatan masuk ke PN Malili tertanggal 20 Januari 2021, PT. JACCS Mitra Pinasthika Mustika Indonesia sebagai tergugat, diwakili oleh Kuasanya Hukumnya Agus Melas dan Untung amir dari kantor Hukum Law Firm Agus Melas And Partner membenarkan bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat berupa jenis Gugatan Sederhana (G.S).
Baca Juga :
Sidang Paripurna DPRD Lutim Setujui Empat Buah Ranperda
“ Kami mewakili perusahaan tidak main-main soal debitur yang lalai terhadap kewajibannya yang telah disepakai bersama. Adapun Debitur yang beralasan karena saat ini Indonesia dilanda Pandemi Covid-19 terkhusus di Luwu Timur. Kami memahami alasan tersebut, meskipun telah kami lakukan penagihan secara persuasif. Namun nyatanya Debitur lagi-lagi beralasan tidak memilik dana untuk membayar. Pada akhirnya kami meberikan keringanan atau berupa relaksasi pembayaran,” Tutur Untung Amir, melalui rilisnya, Rabu (01/09/2021).
Kedua Pihak Sepakat Damai
Dalam perjalanan gugatan, baik penggugat maupun tergugat telah bersepakat untuk berdamai.
” Putusan Pengadilan berupa Penetapan Perdamaian. Dengan catatan bahwa Debitur (Penggugat) bersedia menyelesaikan sisa tunggakan sebesar, 185 juta rupiah hingga tanggal 31 Agustus 2021. Namun nyatanya Penggugat tidak juga melakukan pembayaran,” Ujarnya
Sesuai kesepakatan, secara sukarela kendaraabn R4 berupa Suzuki Ertiga diserahkan langsung oleh penggugat kepada kuasa hukum perusahaan, Untung Amir di halaman Kantor Pengadilan Negeri Malili.
” Hingga saat ini masih banyak Debitur yang melakukan perbuatan wanprestasi (menunggak pembayaran), yang kedepannya kami akan rapikan dengan cara mmeberikan teguran (somasi).” Pungkasnya. (Red)