LUWU TIMUR,Timuronline – Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman beserta pengurus PKK hingga Kader mengikuti Dialog Publik dalam Forum Webinar, di Aula Rujab Bupati, Selasa (31/08/2021), yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan melibatkan peran Tokoh agama dan Tokoh masyarakat dalam membantu mengedukasi masyarakat khususnya kaum perempuan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahaan dan pengendalian kanker payudara dan kanker leher rahim dalam meningkatkan kepedulian dan keikutsertaan perempuan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim secara berkala.
Plt. Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dalam sambutannya yang disampaikan oleh Direktur P2P Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, MHKes mengatakan, kanker merupakan masalah kesehatan global dimana jumlah kasus dan angka kematian terus meningkat.
“Berdasarkan data Globocan tahun 2020 terdapat 18,1 juta kasus baru dan angka kematian 9,6 juta di dunia. Artinya, 1 dari 6 kematian di dunia disebabkan karena penyakit kanker,” ujarnya.
Baca Juga :
Digugat Oleh Debitur, PT. JACCS MPM Malili Justru Berhasil Sita Sebuah Mobil
Pelatihan IKM Dinas Transnakerin Luwu Timur
Di Indonesia Kanker Terbanyak Adalah Kanker Payudara
Di Indonesia sendiri, lanjut dr. Cut Putri Arianie, kasus kanker terbanyak adalah kanker payudara, kemudian kanker leher rahim yang ada pada wanita. Sementara pada pria adalah kanker paru-paru dan kanker kolorektal.
Dirinya mengungkapkan, badan kesehatan dunia atau WHO menyatakan bahwa sekitar 30-50% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor resiko diantaranya pola makan tidak sehat dimana konsumsi kadar gula, garam dan lemak, tidak merokok, rajin melakukan aktifitas fisik dan menjaga berat badan ideal serta membudayakan deteksi dini secara berkala.
“Tokoh agama dan Tokoh masyarakat merupakan suri tauladan dan panutan yang paling dekat dengan masyarakat. Peran mereka sangat penting dalam membangun kepercayaan dan kepatuhan masyarakat termasuk dalam budaya menjaga dan mengendalikan penyakit melalui upaya-upaya kesehatan seperti melakukan deteksi dini,” tutur dr. Cut Putri Arianie.
Untuk itu, ia berharap Tokoh agama dan Tokoh masyarakat sebagai orang yang sangat didengar oleh masyarakat untuk memaksimalkan perannya dalam menggerakkan keikutsertaan masyarakat untuk membudayakan deteksi dini kanker khususnya kanker payudara dan kanker leher rahim.
Adapun narasumber pada dialog ini, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si., Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K)., Ketua Umum Asosiasi Dinkes, dr. M. Subuh, MPPM., Ketua Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Dr. dr. Raden Soerjo Hadijono, SpOG (K), dan di moderatori oleh dr. Haekal Anshari, M.Biomed (AAM) selaku Presenter dan Influencer. (ikp/kominfo)