LUWU TIMUR,Timuronline – Dalam rangka mengoptimalkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan, Bupati Luwu Timur, H. Budiman bersama Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli memimpin rapat koordinasi (Rakor) yang digelar di Aula Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur, Kamis, (07/10/2021).
Rakor tersebut dihadiri para Staf Ahli, Asisten Kepala OPD dan Camat dengan tujuan sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap semua kegiatan pembangunan, begitupun juga terkait daya serap dan realisasi anggaran di tiap OPD dan Kecamatan.
Pada kesempatan itu, Bupati Luwu Timur, H. Budiman meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Ia berharap, agar para OPD memiliki data yang valid dan realibel dalam bekerja, sehingga mampu menangani hambatan teknis maupun non teknis serta mampu memberikan pembinaan sumber daya manusia dan potensi yang ada.
Baca Juga :
“Rakor ini sebagai sarana evaluasi sehingga dapat menjamin pelaksanaan pembangunan daerah sesuai tujaun dan sasaran yang telah ditetapkan, serta untuk mengenali dan mengatasi permasalahan dan kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan baik secara administrasi, keuangan maupun fisik,” terangnya.
Ia berharap kepada OPD yang capaian realisasi fisik maupun keuangannya belum maksimal, agar dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai target sesuai program dan melakukan monitoring secara terpadu antar OPD terkait.
Penyerapan Anggaran Harus Maksimal
Budiman menyampaikan bahwa, realisasi dan penyerapan anggaran harus maksimal.
” Perangkat Daerah harus lebih progresif dalam realisasi dan penyerapan anggaran. Pemetaan masalah sekaligus mencari solusi pemecahan Sehingga, semua pihak harus saling bekerjasama untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
Budiman berpesan kepada setiap kepala OPD agar membangun komunikasi yang baik antar stakeholder. Dengan begitu, kata dia, program-program pembangunan dan penyerapan anggaran akan lebih maksimal. Selain itu pula juga berjalan dalam koridor yang telah ada.
“Kita bekerja sudah ada rambu-rambunya, tinggal mau atau tidak kita mengikutinya. Hal yang paling mendasar adalah komunikasi, jangan sampai terjadi miss komunikasi sehingga program-program yang ada menjadi kacau,” tegasnya. (
hms/ikp/kominfo)