LUWU TIMUR,Timuronline – Bupati Luwu Timur, H.Budiman jadi pemimpin Apel Siaga Bencana atau Apel Gelar Pasukan Kesiap-siagaan Penanganan Bencana yang digelar Pemerintah dan Polres Luwu Timur, Rabu (23/11/2022)
Dalam arahannya, Bupati mengatakan apel menjadi momentumĀ untuk menyatukan gerak dan langkah antisipasi menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi
” Namun yang terpenting adalah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut peduli terhadap lingkungan dan usaha penanggulangan bencana agar masyarakat mengerti tanda-tanda adanya bencana dan penanggulangannya,” Ujar Bupati dalam sambutannya
Baca Juga :’
Asisten Ekbang Lutim : Pemkab Akan Berikan Dukungan Penuh Pemilu 2024
Dia melanjutkan, Kabupaten Luwu Timur pada umumnya tergolong rawan bencana, baik bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi maupun bencana non alam seperti kebakaran yang rawan terjadi sewaktu-waktu
” Kondisi geografis Luwu Timur yang dipenuhi pengunungan, sungai, lautan dan hutan serta berada di wilayah sesar matano menjadi salah satu potensi kerawanan bencana yang harus diwaspadai setiap saat. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini selain ancaman Pandemi Covid-19, hal yang perlu diwaspadai adalah cuaca ekstrim seperti curah hujan yang tinggi disertai angin kencang,” Terang Bupati
Dia menuturkan, berdasarkan data jumlah kasus bencana yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur sepanjang Januari – Oktober 2022 telah terjadi tiga kali bencana yang diakbibatkan hujan deras danĀ angin kencang yang menyebabkan terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang yang mengakibatkan empat unit rumah mengalami kerusakan serta kerugian materil lainnya
” Saat ini kita berada dipenghujung tahun 2022 yang mengalami curah hujan tinggi, hal ini patut kita waspadai bersama dengan terus membangun koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh personil dan relawan untuk mengantisipasi beberapa kerawanan yang mungkin saja terjadi,” Pungkasnya
Dalam apel ini, Bupati berkesempatan melihat kesiapan personil dan peralatan yang akan dipakai jika sewaktu-waktu terjadi bencana. (*)