Laporan : Rn
Editor : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Langkah proaktif Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Luwu Timur dengan melakukan Rapid Test massal dinilai berbagai kalangan merupakan langkah yang tepat dan patut diapresiasi dalam rangka memutus mata rangkai penyebaran Virus Corona tersebut di Bumi Batara Guru ini.
Tak terkecuali oleh Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) H.Andi Hatta Marakarma yang menilai kerja TGTPP Lutim sudah sangat maksimal.
” Kalau tidak dilakukan Rapid Test justru bisa bahaya. Warga yang tadinya tidak diketahui positif corona, bisa secara cepat menularkan kepada warga lain. Nah, dengan adanya Rapid Test ini adalah salah satu jalan memutus mata rantai corona di Luwu Timur ini,” Ujar Andi Hatta yang juga Bupati Luwu Timur dua periode ini.
Menurut Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel ini, dia hadir di Luwu Timur dalam rangkan memantau situasi penyebaran Covid-19 dan juga sekaligus melakukan singkronisasi langkah strategis antara Pemprov Sulsel dan Pemda Lutim guna menangani penyebaran Covid-19.
” Saya rasa ini capaian maksimal, dan program ini perlu terus dilanjutkan,” Katanya lagi.
Putra asli Malili ini mengungkapkan diperlukan peran kolektif dari seluruh pemangku kepentingan dalam memerangi pandemi Corona ini, bukan hanya pemerintah, masyarakat pun punya peranan yang sangat penting. Soal perhelatan pemilu serentak di Luwu Timur, Andi Hatta yang oleh masyarakat Luwu Timur dijuluki ” Bapak pembangunan ” ini mengingatkan agar sebaiknya pemilu dikesampingkan dulu.
” Tahun ini adalah tahun pemilu, dan Luwu Timur salah satu yang mengadakan perhelatan pesta demokrasi ini. Tapi, itu nanti dibelakang, mari fokus dulu sama corona ini. Pemilu masih jauh,” Harapnya.
Berdasarkan data TGTPP perkembangan kasus Covid – 19 di Luwu Timur pertanggal 21 Mei 2020 yakni, angka positif berjumlah 89 orang dengan rincian, 81 orang sedang dirawat dan dinyatakan sembuh ada 8 orang.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 43 orang dengan rincian, proses pengawasan 21 orang selesai pengawasan 18 orang dan meninggal 4 orang. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) 348 orang dengan rincian, proses pemantauan 72 orang dan selesai pemantauan 276 orang.
Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 437 orang dengan rincian, proses pemantauan 361 orang sedangkan selesai pemantauan 77 orang. (Red)