Laporan : AA
LUWU,Timuronline – Hari Senin (14/05/19) kemarin menjadi moment yang sangat berharga dan ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa sekolah khususnya tingkat SMA/Sederajat di Indonesia, tak terkecuali siswa-siswi SMK Negeri 5 Luwu, Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Yah, moment itu merupakan pengumuman hari kelulusan mereka setelah 3 tahun menempuh pendidikan di bangku sekolah menengah. Nah, kalau biasanya para siswa merayakan kelulusan mereka dengan mencoret-coret seragam sekolah dan berujung aksi konvoi di jalanan yang terkadang memngganggu aktifitas berkendara orang lain, Siswa sekolah kejuaruan tersebut justru merayakan kelulusan mereka dengan berbagi takjil dengan warga di pinggir jalan.
” Inilah sebagai wujud kami mensyukuri hasil yang kami dapat selama bersekolah. Bukan hanya semata kerja keras kami dengan belajar yang membuat kami lulus, melainkan itu doa dari kedua orang tua kami terkhusus orang-orang yang ada disekitar kami yang tak hentinya memberikan dukungan kepada kami agar terus belajar dan belajar mengejar cita-cita,” Ungkap Sandi, Alumni jurusan Teknik Komputer dan jaringan (TKJ).
Dia mengungkapkan, kegiatan konvoi untuk merayakan kelulusan justru tidak ada gunanya sama sekali bahkan terkadang hal ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari siswa itu sendiri.
” Kami memang coret-coret seragam kami itupun yang sudah agak kekecilan karena itu wujud kesenangan kami, namun untuk konvoi, kami katakan “no”. Tak jarang konvoi itu berakhir tabrakan dan menimbulkan korban jiwa. Kami tidak ingin seperti itu. Mending kita lakukan sesuatu yang sifatnya positif apalagi itu berdampak kepada orang banyak,” Katanya.
“Saya mewakili angkatan VII SMK Negeri 5 Luwu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua staf dewan guru SMK Negeri 5 Luwu atas ilmu dan pendidikan yang saya dan teman-teman terima selama 3 tahun ini,” Pungkasnya. (Redaksi)