LUWU TIMUR,Timuronline – Akhir Februari 2025 lalu, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam menunjuk dr.Irfan menjadi Pelaksana tugas (PlT)Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I Lagaligo Wotu. Dia menggantikan posisi dr.Fajar Wella yang hanya beberapa saat menjabat.
Kini dengan keberadaan dr. Irfan menjadi pucuk pimpinan di rumah sakit berplat merah ini, menjadi harapan besar bagi masyarakat Kabupaten Luwu Timur akan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
Namun fakta di lapangan berbeda. Justru dalam beberapa bulan terakhir, pelayanan di RSUD I Lagaligo mendapat sorotan dan kritik tajam dari masyarakat Luwu Timur. Pasalnya, telah terjadi beberapa kali tindakan medis yang dilakukan petugas justru tidak sesuai harapan masyarakat bahkan meninggalkan kekecawaan.

Parahanya, dari beberapa kasus, ada yang bergulir di kepolisian bahkan berakhir kematian. Lantas apa saja kasus tersebut ?
Pertama, pada bulan Juli 2025 lalu, terdapat kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan oknum tenaga kesehatan RSUD I Lagalio terhadap Wanita berinisial C yang merupakan warga kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur. Bahkan kasus tersebut kini masih bergulir di kepolisian karena korban C melaporkan hal tersebut ke Polres Luwu Timur. Beberapa orang telah dimintai kesaksiannya termasuk Direktur RSUD I lagaligo, dr. Irfan.
Tak hanya itu, salah seorang pasien asal Wasuponda inisial S seorang wanita juga mengaku diduga dicabuli saat akan menjalani operasi, namun dia belum melaporkan ke polisi kejadian yang dialaminya tersebut.Kejadian yang dialami oleh S juga di ruang operasi RSUD I Lagaligo saat akan dilakukan pembiusan untuk operasi, dua hari sebelum C juga dioperasi, dalam pengakuan korban, tangannya dipaksa menggenggam alat vital terduga pelaku.
Berikutnya, ada pasien epilepsi yang sampai tiga kali ditolak di RSUD I Lagaligo. Adalah seorang warga Malili yang masih berumur 11 tahun harus menempuh jarak sejauh 50 km sebanyak 3 kali karena dianggap rujukannya dari Puskesmas Malili tidak aktif.
Sang kakak, Riska dan Ibunya pun sempat sedih melihat kondisi itu. Namun demi kesembuhan sang adik, dia rela mengikuti semua arahan pihak rumah sakit. Namun, Puskesmas Malili membantah jika surat rujukan tersebt tidak aktif melainkan masih aktif.
Demikian pula dengan BPJS Kesehatan yang mengungkapkan bahwa Surat Rujukan tersebut tidak ada masalah. Namun demikian pihak RSUD I Lagaligo ngotot dengan pernyataan awalnya. Endingnya, pihak RSUD pun mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf serta segera merawat korban.
Terakhir, ada kasus yang lagi viral yaitu kasus membusuknya janin seorang pasien ibu hamil karena diduga dipulangkan padahal pasien tersebut masih membutuhkan penanganan pihak rumah sakit.
Tentunya harapan masyarakat akan hadirnya pimpinan baru di RSUD I Lagaligo Wotu akan membawa dampak yang baik bagi pelayanan, namun dengan sederet peristiwa yang terjadi, seakan berbanding terbalik dengan harapan masyarakat Luwu Timur. Sebagai Direktur, dr. Irfan dianggap gagal membawa perubahan bagi RSUD I Lagaligo ke arah yang lebih baik.
Anggota DPRD Luwu Timur, Muhammad Nur membenarkan jika pelayanan di RSUD I Lagaligo harus ada peningkatan dibanding sebelumnya
” Saya rasa, bukan hanya pada pelayanan, peningkatan menyeluruh di RSUD I Lagaligo saat ini, baik itu soal infrastruktur, peralatan medis hingga keberadaan dokter, itu harus menjadi perhatian. Kita tidak pungkiri bahwa beberapa bulan terakhir, keluhan itu cukup banyak,” Ujarnya, Kamis (04/09/2025)
Yang terpenting juga menurutnya, komunikasi manajemen rumah sakit dengan para dokter harus lebih diintensifkan
” Banyak keluhan terkait banyak pasien yang butuh pelayanan dokter, namun disaat bersamaan, dokternya tidak ada. bahkan semaunya mereka jam berapa mau datang. Ini tidak boleh terjadi. Ada beberapa kasus juga yang terjadi, endingnya berakhir damai. Loh, di rumah sakit itu, pasien membutuhkan yang namanya kesembuhan bukan damai. Ini juga yang aneh menurut saya,” Kata mantan Ketua KONI Luwu Timur ini.
Dia mengungkapkan, DPRD Luwu Timur telah memanggil manajemen RSUD I Lagaligo dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) atas beberapa permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini
” RDP kita gelar hari ini pukul 13.00 Wita di Kantor DPRD Luwu Timur,” Tuturnya.
























