Menu

Mode Gelap
Investasi untuk Masa Depan Bangsa: Kolaborasi Penguatan Pendidikan Tinggi di Sorowako Sertijab Enam Pejabat Jajaran Polres Lutim, Kapolres : Ini Regenerasi Sinergi TNI dan Industri untuk Hilirisasi Berkelanjutan: Pangdam XIV/Hasanuddin Tinjau Progres Proyek Strategis Nasional PT Vale di Pomalaa PT. CLM Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Sehat Masyarakat Warisan Hijau untuk Dunia: PT Vale Indonesia Lakukan Penanaman Pohon Serentak sebagai Komitmen Global Terhadap Iklim dan Keberlanjutan Hasil Persis Solo vs PSM Makassar, Pasukan Ramang Menang Dramatis

LUWU TIMUR

BBM Bersubsidi Dilarang Dijual Kembali, Pidana Enam Tahun Penjara Menunggu

badge-check


					BBM Bersubsidi Dilarang Dijual Kembali, Pidana Enam Tahun Penjara Menunggu Perbesar

LUWU TIMUR,Timuronline – Dibalik kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi beberapa hari ini di Kabupaten Luwu Timur, rupanya ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi ini

Mereka menjual kembali BBM bersubsidi tersebut dengan harga yang cukup mahal kisaran 15 – 20 ribu perliternya.

Selain harga jual kembali yang mahal, rupanya penjualan kembali BBM bersubsidi itu dilarang. Melangsir dari beberapa sumber, menjual kembali Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi adalah tindakan ilegal yang melanggar Undang-Undang dan dapat dikenakan hukuman penjara serta denda yang besar, karena menyalahgunakan kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, menjual kembali BBM bersubsidi dapat merugikan negara artinya penyelewengan BBM bersubsidi merugikan keuangan negara dan menyebabkan kerugian miliar rupiah dari praktik ilegal ini. Selanjutnya distribusi BBM bersubsidi terganggu, sehingga masyarakat yang membutuhkan sulit untuk mendapatkannya, dan dapat mengganggu ketertiban umum dan yang paling utama adalah tindakan tersebut melanggar hukum. Tindakan ini diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dengan ancaman pidana penjara maksimal enam tahun dan denda hingga Rp60 miliar. 

” Penjualan kembali melalui pengecer BBM bersubsidi ini sudah bukan lagi sesuatu yang bukan lagi tabu, tapi ini sudah menjadi praktik yang terang-terangan. Buktinya coba kita lihat di SPBU Malili, kiri kanannya belasan penjual bensin eceran. Walapun kita tahu itu dilarang, tapi faktanya mereka tetap beroperasi tanpa adanya penindakan, itu seakan menjadi budaya ilegal yang dilegalkan,” Tegas Amir, warga Malili, Rabu (17/09/2025)

” Kita masyarakat hanya bisa jadi penonton, karena pihak yang berwenang seakan tutup mata. Saya tidak tahu, apakah uang haram atas praktik ini mengalir juga ke mereka atau bagaimana. Faktanya kita dipertontonkan sesuatu yang justru itu melanggar aturan,” Pungkasnya (*)

 

 

Lainnya

Sertijab Enam Pejabat Jajaran Polres Lutim, Kapolres : Ini Regenerasi

4 Desember 2025 - 19:54 WITA

PT. CLM Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Sehat Masyarakat

1 Desember 2025 - 20:04 WITA

Yuk Nobar, Persis Solo vs PSM Makassar Malam ini di Warkop Brother, Ada Doorprizex

29 November 2025 - 10:18 WITA

Pagar SDN 209 Mantaipi Tawakua Ambruk

27 November 2025 - 13:04 WITA

101,2 Gram Sabu Dimusnahkan Kejari Lutim, Juga Berbagai BB Lainnya

26 November 2025 - 15:26 WITA

Trending KRIMINAL