Laporan : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Laga Final Piala Indonesia Leg ke-2 antara PSM Makassar versus Persija Jakarta yang seharusnya dihelat di Lapangan Sepak Bola Mattoangin, kandang PSM Makassar, Minggu (28/0719) sore terpaksa ditunda karena alasan keamanan.
Anehnya, alasan tidak amannya laga jika diteruskan bukan datang dari aparat kepolisian yang bertanggung jawab terhadap keamanan pertandingan, namun datangnya dari PSSI. Yah, itu tertuang dalam sebuah surat yang ditandangani Sekjend PSSI, Ratu Tisha
” Atas pertimbangan aspek keamanan dan kenyamanan pelaksanaan pertandingan Final Piala Indonesia antara PSM melawan Persija, PSSI memutusakan untuk menunda dengan waktu yang akan ditentukan kemudian,” Demikian isi surat PSSI tersebut
Atas penundaan tersebut, para suporter PSM yang bukan hanya berasal dari Makassar bahkan seluruh daerah di Sulsel merasa kecewa lantaran sudah mengeluarkan biaya tak sedikit untuk transport maupun untuk beli tiket.
” Saya heran, harusnya polisi yang mengeluarkan putusan dari sisi keamanan sebuah pertandingan sepak bola. Nah, kok ini justru PSSI. Padahal kita tahu, polisi melalui Polda Sulsel telah memberi jaminan soal keamanan pertandingan dan tidak ada masalah. Ini ada apa ? mau ngatur siapa yang juara kah,” Sesal Haedir, warga Malili yang menganggap PSSI tak beres.
Demikian pula komentar di media sosial Facebook. Nitisen menganggap PSSI ada main dengan Persija
” Mbak Tisha (Ratu Tisha), kamu sedang mempermalukan kepolisian kami. Dua ribu lima ratus orang berseragam dan menenteng senjata sudah disiagakan. Tidak satu pun pejabat di kepolisian yang menarik surat izin keramaian. Polda bahkan mengambil alih komando pengamanan. Personel ditambah menjadi 3.500. Ada kendaraan lapis baja, water canon, hingga baracuda. Kalau ada yang rusuh, dihentakkan kepalanya ke situ langsung retak, Mbak.
Lalu kamu simpulkan sendiri aparat keamanan tidak akan sanggup menghadirkan kenyaman? Hanya demi klub yang satu itu. Mereka bahkan sudah di bandara saat ribuan orang di stadion masih membayangkan kick off sebentar lagi sambil mengunyah kacang kulit.
Wajar jika banyak yang bilang anak papa. Bahkan kini anak mama juga, Mama Tisha. Karena apapun yang mereka pinta, pasti dikabulkan. Meski harus melukai seisi satu provinsi yang beradab ini.
Pagi kalian bilang pertandingan tetap dihelat, jelang sore kalian umumkan tidak jadi. Mengapa bukan malam sebelumnya, sesaat setelah beberapa biji batu itu mendarat di bus mereka? Peristiwa yang menurut saya biasa saja, lazim terjadi di banyak tempat,” Demikian isi beberapa bait komentar Indra Fawzy, suporter PSM yang juga Kasatpol PP Luwu Timur.
Amarah para suporter yang dilampiaskan dalam sebuah status FB tersebut, menjadi trending topic yang ramai-ramai dibahas.
Apakah PSSI betul-betul netral atau memang berpihak kepeda Persija, Yah, lagi-lagi Ratu Tisha-lah yang tahu. (Redaksi)