LUWU TIMUR,Timuronline – Satu demi satu pembangunan proyek di Kabupaten Luwu Timur mulai disorot. Mulai dari proyek pembangunan WC SD di Kecamatan Kalaena, proyek proteksi di Kecamatan Burau hingga yang terakhir proyek proteksi di Desa Cendana Hitam, Kecamatan Tomoni Timur.
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp.177.344.945 dari APBD Tahun 2025, disuga tidak sesuai bestek
Proyek ini dilaksanakan oleh CV. Indoraya Utama Karya. Informasi yang digali dari beberapa sumber termasuk dari laman batarapos mengungkapkan proyek tersebut memiliki ketebalan pasangan 40 centimeter bagian bawah dan 25 centimeter bagian atas (top). Sementara untuk tinggi pasangan 91 centimeter dan coporan sedalam 50 centimeter dengan ketebalan 40 centimeter.

Hanya saja, waktu pengukuran oleh pekerja proyek sendiri saat diukur menggunakan meteran, ketebalan pasangan justru jauh berkurang dari ketebalan 40 centimeter, bahkan galian atau coporan diduga tidak sesuai dengan desain.
Pekerja berdalih masih akan mengikis tanah sandaran pasangan batu untuk menambah ketebalan pasangan namun faktanya pasangan batu proteksi sudah terpasang hingga top.
” Masih mau dikikis nanti, kalau ke dalamannya itu lima puluh centimeter, tebal empat puluh centimeter, sudah sesuai mi malah kami kasi lebih, tapi kalau itu mau dicungkil sampingnya susah mi lagi,” Ujar pekerja
Pekerja proyek bahkan sempat mengaku jika proyek tersebut milik keluarga Bupati Luwu Timur
” Keluarganya bapak Bupati yang punya ini, Haji Diana namanya, itu yang tinggal di Tomoni, kalau gambarnya tidak ada disini,” Ungkapnya
Terpisah, Hj. Diana sang pemilik proyek pun membenarkan hal tersebut.
” Iya pekerjaan ku itu, saya kemenakan Bupati, tidak ada tidak kenal kalau dibilang haji Diana, anak ku juga konsultan ji,” Katanya (*)
























