MAKASSAR,Timuronline – Tim sepakbola asal Luwu Timur, Perslutim U-15 kabarnya telah disanksi oleh Asprov PSSI Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu imbas dari pertandingan babak kualifikasi Piala Soeratin 2025 Zona Sulsel. Tim Perslutim U-15 mangkir di laga ke-tiga mereka melawan Angin Mamiri.
Mangkirnya Perslutim U-15 diduga karena dua laga sebelumnya melawan Bank Sulselbar dan Persis Makassar, Perslutim alami kekalahan dan dipastikan tak lolos pada babak selanjutnya meskipun masih menyisahkan satu laga lagi melawan Angin Mamiri FC

” Jadwal Perslutim vs Angin Mamiri itu besok (22/07/2025) baru dilaksanakan. Namun saya sudah mendapat informasi dari pelatih Perslutim bahwa mereka tak akan main lagi di laga terakhir mereka. Jika itu memang benar, maka saya pastikan, sesuai regulasi Perslutim akan kita kenai sanksi,” Tegas Rahmat, Admin Asprov PSSI Sulsel, Senin (21/07/2025)
Ditanya soal sanksi yang akan didapatkan, Rahmat mengungkapkan sesuai regulasi, maka sanksinya tidak akan diikutkan sebagai peserta Piala Soeratin U-15 tahun depan
” Jadi yang kita sanksi itu U-15nya, kategori umur yang lain masih bisa ikut,” Tambahnya
Sementara itu, Cantona salah seorang orang tua skuad Perslutim U-15 sangat menyayangkan mangkirnya Perslutim dari Piala Soeratin.
” Bagaimana sepakbola kita mau meningkat kalau hal semacam ini masih terjadi. Tidak ada lagi profesionalisme didalamnya. Ini sama halnya mengubur impian anak-anak kita dan secara langsung mereka telah mengajarkan hal yang buruk kepada generasi penerus kita khsususnya mereka para atlet sepakbola,” Tegas ayah dari Muh. Gibran ini.
Kalau sudah begini (Perslutim kena sanksi), lanjut Cantona, tentunya kita malu dengan tim yang lainnya.
” Kita masih menyisahkan satu laga lagi. Biar bagaimanapun, kita jangan berbicara soal hasil. Ini soal pengalaman anak-anak kita bermain di level nasional. Bukan hanya itu, mental bertanding mereka jadi rusak apalagi kalau berbicara sepakbola, salah satu yang dijunjung tinggi adalah profesionalisme. Nah, bagaimana itu mau tercipta sedangkan mereka mengajarkan sesuatu yang salah. Terus terang, saya sebagai salah satu orang tua, merasa kecewa dengan hal ini,” Pungkasnya. (*)

























