Luwu Timur,Timuronline – Material tanah yang diduga ore milik PT. Panca Digital Solution (PDS) menumpuk di atas jembatan pelabuhan Waru-Waru di Desa Harapan Kecamatan Malili, Luwu Timur.
Hal itu terlihat saat Anggota DPRD Luwu Timur Fraksi Golkar melakukan peninjauan di pelabuhan Waru-Waru, Minggu (05/06/2022) bersama dua orang awak media.
” Wah, kenapa ada timbunan di atas pelabuhan ini,” tanya Badawi
Menurutnya, kondisi itu sangat berpotensi mencemari perairan yang ada di sekitar pelabuhan.
” Kalau hujan turun, otomatis rembesan dari timbunan ini pasti akan langsung jatuh ke laut. Artinya apa, akan terjadi pencemaran. Ini harus menjadi perhatian. Kok pelabuhan dijadikan Stockpile, kan ini sudah jelas menyalahi aturan,” tegas Badawi
Baca Juga :
Tidak Ada Alasan PT.PDS Untuk Melanjutkan Aktifitas Tambangnya Jika Belum Penuhi Ini
Bukan hanya itu, lumpur tanah merah hampir menutupi semua badan jalan serta jembatan yang ada di pelabuhan Waru-Waru.
” Kalau soal izin penggunaan pelabuhan, itu bukan wewenang kami. Namun jika sudah bersentuhan dengan pencemaran laut, pasti dampaknya kepada masyarakat Luwu Timur khususnya nelayan yang ada di wilayah Desa Harapan dan beberapa wilayah lainnya,” tambahnya
Terkait hal tersebut, Kepala Syahbandar Malili, H.Darwis kepada awak media mengungkapkan kalau material yang ada di atas pelabuhan Waru-Waru merupakan sisa pengapalan PT. PDS.
” Kemarin itu (Sabtu, 04/06/2022) tongkangnya sudah berangkat. Mungkin itu sisa materialnya,” katanya
Ditanya perihal potensi pencemaran laut yang diakibatkan dari timbunan tersebut, dia mengaku telah memerintahkan pihak PDS untuk segera membersihkannya.
Petugas Syabandar yang berjaga di pelabuhan Waru-Waru pun mengaku telah dijanji pihak PDS untuk segera datang membersihkan sisa material tersebut. Namun hingga hari ini belum juga terlihat.
” Katanya kemarin malam mau datang, ini saya tunggu-tunggu tapi tidak ada,” kata salah seorang petugas jaga.
Dari peninjauan tersebut, tongkang yang memuat material ore PT.PDS sudah tak terlihat lagi. Yang sandar hanya kapal yang akan memuat CPO kelapa sawit (*)