LUWU TIMUR,Timuronline – Proyek PT. Vale Indonesia di blok Tanamalia terus digenjot. Saat ini telah memasuki tahapan eksplorasi.
Tahapan eksplorasi ini dilakukan untuk mendukung Studi FEL 2 sebagai dasar atau acuan sebelum memulai proses penambangan.
Dalam sebuah kesempatan, Operational Readiness Tanamalia, Frans Attong mengungkapkan hingga April 2025, PT. Vale Indonesia telah berkolaborasi dengan pemerintah baik Pemerintah Kabupaten hingga ke Pemerintah tingkat desa. DPRD Kabupaten hingga pusat

“ Saat ini kami menunggu Bapak Bupati Luwu Timur untuk berdiskusi, juga kami akan libatkan masyarakat. Intinya adalah, kami senantiasa menjaga komitmen atas segala kegiatan yang kami lakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku juga tak kalah pentingnya adalah standar Internasional IFC yang memenuhi asas keadilan dan menghargai hak asasi manusia,” Tuturnya
Pun demikian lanjutnya, dengan DPRD Kabupaten dan DPR RI yang saat ini tengah mencari solusi permasalahan yang timbul agar kegiatan perusahaan bisa berjalan dan keresahan masyarakat tetap bisa terakomodir.
Selain kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten , DPRD Luwu Timur dan DPR RI, PT. Vale Indonesia juga telah menerapkan sistem Grievance Mechanism di Blok Tanamalia.
“ Ini adalah saluran saran dan keluhan yang bisa diakses oleh siapa saja dan bisa ditanggapi langsung oleh tim proyek. Saluran ini berupa kotak saran yang diletakkan di lima Kantor Desa di Loeha Raya. (Desa Loeha, Bantilang, Rante Angin, Masiku, Tokalimbo),” Pungkasnya (*)



























