” Meskipun Luwu Timur belum menjadi lokus Stunting. Tapi hal ini sebagai upaya untuk memberikan edukasi dan pemahaman sehingga kita bisa mencegah bertambahnya angka stunting di Luwu Timur,” ungkapnya.
Nasrah juga mengingatkan, masalah stunting merupakan masalah bangsa yang tidak bisa hanya dilakukan satu pihak saja, tapi gerakan ini harus dilakukan bersama-sama seluruh aparat Pemerintah untuk berkomitmen dalam mencegah stunting di Luwu Timur.
Sementara sekretaris Tim Penggerak PKK Luwu Timur, Haslinda dalam laporannya mengatakan, sosialisasi stunting berlangsung selama tiga hari dengan sasaran dua hari untuk para Kades dan Pengurus PKK Kecamatan dan Desa, 13-14 November 2020, sementara untuk hari ini sasarannya Kepala OPD dan Camat.
” Output dari sosialisasi ini diharapkan terjadinya sinergitas antar seluruh elemen Pemerintahan maupun PKK secara berjenjang dan meningkatkan pemahaman dan wawasan terkait persoalan stunting,” tutupnya. (hms/ikp/kominfo)