Laporan : Rs
Editor : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, membuat keruh air sungai Malili Kabupaten Luwu Timur. Hal itu lantas melahirkan beberapa tanggapan dari beberapa pihak. Ada yang menuding penyebab keruhnya sungai Malili karena maraknya aktifitas penebangan pohon secara liar khususnya di hutan wilayah Malili.
Namun adapula yang mengatakan penyebabnya karena aktifitas PT. Citra Lampia Mandiri diu Desa Pongkeru dan Desa Harapan Kecamatan Malili.
Pihak manajemen PT.CLM pun angkat bicara. Menurut Kepala Tehnik Tambang (KTT) PT.CLM, Ahmad Surana, kondisi Settling Pond pada saat hujan deras beberapa waktu lalu masih dalam keadaan normal dengan kata lain tidak ada terjadi luapan atau jebol.
” Lokasi pertambangan kami berada di administrasi Desa Pongkeru yang sub DAS yang ada di dalam wilayah areal IUP kami kondisinya baik,” Kata Surana
Lebih lanjut dia menguraikan, selain kondisi Settling Pond yang masih normal, hasil dari air limbah PT.CLM yang keluar dari outlet Settling Pond, dari hasil uji internal masih memenuhi baku mutu air limbah pertambangan nikel sesuai Permen LH Nomor 9 Tahun 2016.
” Selain itu kami juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait Luwu Timur dan UPT Kehutanan yang langsung melakukan kunjungan lapangan dan mengambil sampel air limbah di outlet Settling Pond yang ada. Tentu harapan kami, hasil analisis uji laboratorium juga akan memenuhi baku mutu yang ada,” Terangnya.
Sementara itu, Direktur Eksternal PT.CLM, Ismail Ahmad mengungkapkan komitmen PT.CLM dalam menjalankan prinsip pertambangan yang baik dan benar (Good Mining Practice) yang salah satu cirinya yakni mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan hidup serta menciptakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup tidak hanya di sulawesi selatan, lebih khusus lagi di Kabupaten Luwu Timur. (Red)