Laporan : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Meskipun kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg sudah tidak terjadi lagi khususnya di Malili Kabupaten Luwu Timur, namun warga meminta agar kedepan tabung gas ini hanya dinikmati oleh warga yang berhak saja atau warga yang termasuk golongan kurang mampu.
” Saya melihat di beberapa tempat (pangkalan elpiji), yang membeli tabung gas justru ada beberapa PNS (ASN,Red), sementara itu masyarakat lainnya yang berhak justru paling terakhir atau bahkan tidak dapat jatah. Nah, kalau seperti inikan lucu karena menurut saya, PNS tidak berhak lagi pake tabung 3 kg, kan ada banyak alternatif lain ada yang 5,5 kg, ada juga yang 12 kg. Yah, kita sama-sama tau dirilah,” Ujar Ny. Ros, Ibu Rumah Tangga (IRT),warga Malili, Kamis (09/05/19)
Dia meminta kepada dinas terkait untuk lebih intens dalam melakukan pengawasan penggunaan tabung berukuran mini ini.
” Terus, kita jangan hanya fokus di para PNS saja, tabung ini juga saya lihat banyak digunakan di warung-warung makan serta para pedagang-pedagang gorengan. Biasanya tiap satu warung itu, saya biasa melihat mereka pake tabung sampai 5 bahkan ada yang lebih. Saya rasa ini mi’ semua yang menyebabkan langkahnya tabung,” Ungkapnya.
Beberapa hari sebelumnya, kelangkaan tabung gas 3 kg terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kelangkaan yang terjadi sepekan lebih tersebut membuat resah masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Bahkan imbas dari kelangkaan itu, naiknya harga tabung Rp 2000 – 3000 rupiah.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagkop-UKM), Rosmiyati Alwi meminta kepada masyarakat yang tidak berhak menggunakan tabung gas elpiji ini agar segera beralih ke tabung yang berukuran lebih besar.
” Ditabung itu kan sudah ada tulisan ” Khusus warga miskin”, jadi bukan untuk mereka yang tergolong mampu apalagi kehidupannya uda kaya, banyak harta,” Harapnya. (Redaksi)