Laporan : Dahlan Abu Bakar
MAKASSAR, Timuronline – Lama tidak terdengar namanya, kini Prof.Dr.dr.Andi Wardihan Sinrang, dipercayakan Gubernur Sulsel sebagai Ketua Tim Koordinasi Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Bersama
11 anggotanya yang berasal dari Unhas dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, mantan Wakil Rektor II Unhas itu akan bertugas mengoordinasi pembangunan rumah sakit pemerintah provinsi Sulsel.
Tugas itu jika dirinci mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan rumah sakit. Operasional rumah sakit.
“ Dalam pelaksanaan tugas, tim dibantu oleh konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi (pengawas),” kata Prof. A. Wardihan Sinrang ditemui di kantornya, Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel,
Jumat (26/7/2019) pagi.
Mantan calon rektor Unhas 2014 tersebut mengatakan, timnya juga melaporkan hasil kegiatan pembangunan secara berkala. Juga mengoordinasi pengembangan rumah sait pemerintah Provinsi Sulsel yang meliputi asesmen organisasi dan merumuskan perencanaan pengembangan, implementasi pengembangan, dan melaporkan hasil
kegiatan pengembangan secara berkala.
Saat ini Provinsi Sulsel memiliki tujuh rumah sakit dan itu menjadi bagian tugas tim yang dipimpin Wardihan Sinrang dalam pengembangannya. Tim juga melakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan, termasuk sistem keuangan rumah sejumlah sakit tersebut.
“ Hal ini dimaksudkan agar tim dapat memprediksi pengembangan rumah sakit-rumah sakit tersebut lima tahun ke depan. Jika memungkinkan, suatu saat boleh jadi dapat dibentuk badan yang mengoordinasikannya agar lebih bersinergi,” ujar Wardihan Sinrang.
Saat ini dari tujuh rumah sakit Pemprov Sulsel, enam di antaranya mengalami penurunan peringkat. Yang tidak turun hanya RS Labuang Baji Tipe B. RS Haji misalnya, kata Wardihan, peringkatnya turun karena tidak meng-in put data sumber daya manusia (SDM) pada aplikasi sarana dan alat kesehatan (alkes). Jika dilihat dari data itu tak memenuhi syarat sesuai kelasnya, peringkatnya diturunkan.
“Jadi RS Haji turun peringkat dari B menjadi Tipe C. Namun kini data SDM tersebut sudah di-in put, sehingga akan tetap di Tipe B,” ujarnya.
Wardihan menyebutkan, rumah sakit pemerintah lebih banyak fungsi sosialnya yang menonjol dan lebih dekat dengan masyarakat, sehingga harus memperbaiki sarana yang ada. RS Pemprov Tipe C sebelum ada reviev meliputi RS Ermina,Jl. Toddopuli, RS Bahagia (milik Amin Syam), RS Hikmah, RS Sayang Rakyat, dan RS Angkatan Laut.
Di Makassar ada 13 RS Tipe B (Tipe C jumlahnya 5 RS), tidak seimbang dengan jumlah RS Tipe C sebagai jenjang kedua pelayanan setelah dari Puskesmas.
“ RS Tipe C seharusnya lebih banyak dibandingkan Tipe B. Kini jumlahnya terbalik, Tipe C harus lebih banyak dibandingkan Tipe B,” ujar maha guru Fakultas Kedokteran Unhas itu. (Red).
Tim Koordinasi RS Pemprov Sulsel SK Gubernur Sulsel 17 Juni 2019.
Pengarah :
- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel
- Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP)
- Prof.dr.Budu, Sp. M (K), Ph.D.
- Prof.Dr.drg. Hasanuddin Tahir, M.S.SpPrio (K)
- Dr.Ing.Ir.Wahyu Haryadi Piarah, MSME
Ketua : Prof.Dr.dr.Andi Wardihan Sinrang, M>S., Sp.And
Wakil Ketua : Dokter Muhammad Akbar, Sp.S (K), Ph.D., DFM
Sekretaris : Prof.Sukri Palutturi, SKM, M.Kes.M.Sc.PH, Ph.D.
Anggota-Anggota:
- Prof.Dr.Abdul Rahman Kadir, M.Si.
- Prof.Dr.rer.net.Marianti Manggau, Apt.
- Rini Rahmawaty, S.Kep. Ns, MN, Ph.D.
- Dr.dr.Andi Alfian Zainuddin, M.KM
- Dokter Rosmini Pandin, MARS
- Dr.Ir.Arifuddin Akil, M.T.
- Haryanto, S.E, PGD Acc, M.Com, MPH
- Dr.Herlina A.Hamzah, SKM, MPH
- Dr.Amir Ilyas S.H., M.H.