Sementara itu, Senior Manager External Relation Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin berharap, tetap terjalin sinergi dan kolaborasi penuh dengan pemerintah dan masyarakat lainnya untuk sama-sama menyukseskan program PSRLB ini. Sehingga masyarakat tani Kabupaten Morowali menjadi ahli dalam pengelolaan pertanian organik.
“Panen ini bertepatan dengan momen Hari Lingkungan Sedunia Melalui program PSRLB, kita menjadi bagian untuk menyelamatkan lingkungan dalam hal ini tanah, yang selama ini mungkin menurun kualitasnya akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan,” ungkap Asriani.
Program PSRLB mengedepankan prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional. Tiga kawasan tersebut yakni,kawasan wilayah kerja, kawasan wilayah peran dan kawasan wilayah sosial. Pendekatan yang diambil adalah belajar dari pengalaman dan menjalani proses belajar secara alamiah dengan mengalami, mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan.
“Kami berharap program ini bisa memberikan nilai tambah bagi petani. SRI Organik ini banyak memberikan manfaat tidak saja terhadap lingkungan, tapi juga bisa meningkatkan ekonomi petani,” tuturnya.
Sebelumnya, PT Vale memberikan pendampingan dan pelatihan PSRLB selama 3 bulan yang melibatkan para kelompok tani di empat desa binaan, yaitu Desa Bahomotefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, dan Desa Kolono. Tanam padi perdana ini merupakan wujud implementasi dari pendampingan dan pelatihan itu sendiri. Selain itu, kelompok tani yang juga disebut sebagai warga belajar diberikan pelatihan terkait tanaman herbal, penanaman padi di pekarangan, penanaman sayuran organik, dan penanaman padi di sawah. (*)