LUWU TIMUR, Timuronline – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) menggelar rapat bersama pengurus Dekranasda dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan pelaku usaha di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Lutim, Rabu (13/07/2022).
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Lutim, Hj. Sufriaty didampingi Ketua Harian Dekranasda, Senfry Octavianus serta dihadiri General Manajer PT. Vale, Ardian dan dihadiri Sekretaris Dekranasda, A. Yuniati Adnan, Konsultan UMKM Lutim, Haeril Al Fajri, serta pendamping UMKM dan konsultan PT. Vale Indonesia Tbk. dan pengurus Dekranasda Lutim.
Dalam arahannya, Ketua Dekranasda, Hj. Sufriaty mengucapkan terima kasih kepada para pengurus atas keikutsertaan dalam kegiatan rapat kerja sekaligus pameran Sulsel Craft 2022 di Makassar.
“Ini hal yang luar biasa dan mungkin merupakan hal yang baru di Dekranasda Luwu Timur karena kegiatan tersebut bisa meraih 5 piala dan semua ini kita jumpai tentunya dengan kolaborasi, kerjasama dan saling support,” kata Sufriaty.
Sufriaty menambahkan bahwa, jika tidak ada persamaan persepsi dan kolaborasi tentu kegiatan yang dilaksanakan tidak akan pernah berjalan.
“Jika adanya persamaan persepsi tentunya kedepan UMKM di Luwu Timur ini bisa lebih maju dan bisa diperkenalkan diluar namun terdapat beberapa kendala yakni pada kemasan,” ungkap Sufriaty.
Baca Juga:
Angka Stunting di Lutim Jauh Di Bawah Target Nasional
Ketua Dekranasda Lutim ini pun berharap dana CSR yang dimiliki PT. Vale tidak lagi dilakukan untuk peningkatan kelembagaan tetapi mencoba membuat satu sentra packaging.
“Dengan dana tersebut kita bisa membantu para pelaku usaha UMKM yang ada di Luwu Timur,” tandasnya.
Sementara General Manajer PT. Vale, Ardian mengungkapkan, PT. Vale sangat bangga dan bersyukur dapat menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Lutim dalam pameran Sulsel Craft 2022.
“Pada pameran di Makassar bulan lalu, kami sangat bangga atas 5 piala yang diraih oleh Dekranasda Lutim,” ucap Ardian.
Ardian mengatakan bahwa, penyelarasan data bisa diawali dengan mengidentifikasi upaya-upaya penumbuhan, pemandirian dan penguatan melalui kegiatan event-event seperti bazar ataupun pameran di tingkat kecamatan maupun desa.
“Bisa diharapkan bahwa pada pameran-pameran terdapat wahana yang dapat diikuti oleh para pelaku usaha dan tidak semua bisa berkesempatan mengikuti pembinaan. Akan tetapi melalui bazar mereka bisa melihat peluang untuk mencoba berwirausaha dengan menawarkan suatu produk,” ungkap Ardian. (ikp-kehumasan/kominfo-s)