Menu

Mode Gelap
Meriahkan HUT IBI ke-73, DP2KB Lutim Gelar Baksos Pelayanan KB Serentak Pemkab Lutim Gelar Sosialisasi dan Diseminasi Hasil Kajian Tahun 2023 Warga Tenggelam di Sungai Pawosoi Belum Ditemukan, BPBD Lanjutkan Pencarian Konsisten Jaga Lingkungan, PJ Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat Dukung PT Vale TP-PKK dan BPBD Lutim Simulasi Gempa Bupati Lutim Lantik 3 Pejabat Eselon II Hasil Lelang, Juga Ada Camat

LUWU TIMUR · 7 Nov 2023 10:55 WITA · Waktu Baca

Sufriaty Budiman Paparkan Peran TPPS Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Tingkat Desa


					Sufriaty Budiman Paparkan Peran TPPS Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Tingkat Desa Perbesar

LUWU TIMUR,Timuronline – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur yang juga Wakil Ketua II Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Hj. Sufriaty Budiman memaparkan tentang peran TPPS dalam percepatan penurunan stunting di Tingkat Desa pada sosialisasi TPPS Tingkat Desa, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lutim, Senin (6/11/2023).
Sufriaty menjelaskan, bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis) yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya serta terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, namun prevalensi tertinggi terdapat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
“Stunting dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan,” jelas Sufriaty.
Menurut Sufriaty, faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting seperti sanitasi yang buruk, air minum yang tidak bersih, dan lingkungan yang tidak sehat juga dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan stunting.
“Selain itu, stunting juga dapat berdampak pada produktivitas dan pendapatan di masa depan, serta meningkatkan beban biaya kesehatan dan pendidikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sufriaty mengatakan, TPPS berperan dalam melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti puskesmas dan Dinas kesehatan untuk mempercepat penurunan stunting di desa.
“Peranan lainnya yakni dengan mengimplementasikan program penurunan stunting dengan memperhatikan aspek kesehatan, gizi, dan sanitasi serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program penurunan stunting yang dilaksanakan di desa-desa,” tandasnya.
Terakhir, Ia menyampaikan, tahapan implementasi yang akan dilakukan adalah dengan pendataan dan analisis. Di mana pada tahap ini, tim akan melakukan pendataan dan analisis terhadap kondisi stunting
di desa.
“Analisis data ini akan menjadi dasar untuk merancang strategi penurunan stunting yang tepat dan efektif,” tutupnya.
Sebagai informasi, Koordinator  Program Manajer Sekretariat Satgas BKKBN Sulsel, Andi Irfanji sebagai pemateri kedua memaparkan terkait Peningkatan Kapasitas TPPS. (kominfo-sp)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Meriahkan HUT IBI ke-73, DP2KB Lutim Gelar Baksos Pelayanan KB Serentak

9 Mei 2024 - 10:49 WITA

IBI

Pemkab Lutim Gelar Sosialisasi dan Diseminasi Hasil Kajian Tahun 2023

9 Mei 2024 - 10:41 WITA

Luwu Timur

Warga Tenggelam di Sungai Pawosoi Belum Ditemukan, BPBD Lanjutkan Pencarian

9 Mei 2024 - 10:27 WITA

warga tenggelam

Konsisten Jaga Lingkungan, PJ Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat Dukung PT Vale

8 Mei 2024 - 19:56 WITA

Vale Indonesia

TP-PKK dan BPBD Lutim Simulasi Gempa

8 Mei 2024 - 19:47 WITA

Simulasi Gempa
Trending di KABAR PEMDA