Menu

Mode Gelap
Pjs Bupati Lutim Sampaikan Jawabannya Atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD Terhadap Ranperda APBD 2025 Pertumbuhan Ekonomi di Luwu Timur Tertinggi di Sulsel Buka Rapat Pembentukan Forum PKP, Dohri As’ari Berharap Pemerintah dan Masyarakat Bersinergi Bawaslu Lutim Rakor Dengan Awak Media, Ini Yang Dibahas Dukung Penuh Budiman – Akbar, H. Arfah Siap Umroh-kan 10 Orang dan Hibahkan Alat Berat KPU Lutim Tetapkan 9 Panelis Debat Kedua Pilkada Luwu Timur

MANCANEGARA

Seniman Mancanegara Cicip Tahu Aci Khas Tegal Dan Lihat Bangunan Tua Pabrik Gula Pangkah

badge-check

SLAWI – Sejumlah seniman dari mancanegara yang mengisi di acara Bumijawa Festival diajak untuk berkeliling menikmati kekhasan Kabupaten Tegal.

Field trip ini berakhir di Pabrik Gula Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Sebelumnya, para seniman itu mengisi acara di festival budaya di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, pada Sabtu dan Minggu (3-4/2/2018).

Setiba di pabrik gula yang berusia ratusan tahun itu, pengelola pabrik gula itu menyambut hangat para seniman itu dan menyuguhkan berbagam macam makanan khas Kabupaten Tegal.

Makanan yang disajikan di antaranya ada tahu aci, sayur asem, wader, mujahir goreng, petai, es tebu dan polo pendem.

Bangunan tua pabrik gula menjadi daya tarik tersendiri.

Satu persatu bagian dari bangunan pabrik dikunjungi. Dimulai makan di Rumah Besaran, bengkel lokomotif, Stasiun Besali, Stasiun Ketelan, Stasiun Pabrik Tengah, Stasiun Puteran, dan Stasiun Listrik. Kemudian, menuju Argo Wisata PG menggunakan kereta loko tebu dan berakhir di Stasiun Gilingan.

“Setiap tempat yang ada di Pabrik Gula Pangkah ini kami beri nama dengan stasiun. Bangunan- bangunan yang ada ini merupakan bagian dari pabrik gula,” kata Humas PG Pangkah, Didiet, dalam keterangannya.

Seorang seniman asal Jepang, Satoko, mengungkapkan awalnya mengira tidak ada yang bisa dilihat di pabrik gula tua tersebut.

Namun, setelah dirinya masuk ke dalam pabrik, ia merasa terkejut karena melihat isi pabrik.

“Awalnya saya sedikit malas. Tapi, setelah masuk pabrik, ternyata mesinnya itu ternyata buatan Belanda, Jerman, bahkan Jepang, kemudian cara membuatnya juga menurut saya rumit walaupun mesinya sudah tua tetapi masih bisa dipakai,” ujarnya.

Menurutnya, zaman sekarang ini, semuanya serba menggunakan teknologi. Di Jepang pun semuanya serba robot.

“Tetapi, di sini masih ada tangan dan kontrol manusia, masih memberdayakan manusia bukan robot, ini yang membuat saya terkesan,” herannya. (*)

 

sumber : http://jateng.tribunnews.com/2018/02/06/seniman-mancanegara-cicip-tahu-aci-khas-tegal-dan-lihat-bangunan-tua-pabrik-gula-pangkah

Lainnya

Dorong Ekonomi Hijau Indonesia dan Upaya Keberlanjutan Global, PT Vale Indonesia Tbk dan GEM Tandatangani Kolaborasi Strategis untuk Investasi Produksi Nikel Net-Zero di Forum Bisnis Indo-Cina, Disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto

10 November 2024 - 17:02 WIB

CEO PT Vale Bicara Penurunan Limbah dan Emisi pada Talkshow KHLK di COP-28 Dubai

7 Desember 2023 - 10:13 WIB

Vale Indonesia

CEO PT Vale di COP 28 Dubai Tegaskan Komitmen Menjadi Perusahaan Rendah Karbon Terdepan di Dunia

3 Desember 2023 - 10:41 WIB

Vale Indonesia

Vale Umumkan Kemitraan Strategis Bersama Manara Minerals dan Engine No. 1 untuk percepatan pertumbuhan bisnis Energy Transition Metals

2 Agustus 2023 - 12:57 WIB

Vale Indonesia

Jadi Pembicara di Jerman, Febriany Eddy : Vale Konsisten Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

21 April 2023 - 10:06 WIB

Febriany Eddy
Trending MANCANEGARA