Menu

Mode Gelap
CLM Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya Dukung Penurunan Angka Kebutaan di Indonesia, PT Vale IGP Pomalaa Gelar Operasi Katarak Gratis bagi Warga Kolaka Hadirkan Masa Depan Berkelanjutan, PT Vale Dukung Rehabilitasi DAS di Sulawesi Selatan RSUD I We Cudai Atue Jalani Visitasi untuk Penerbitan SIO Jambore Kader Posyandu Lutim : Tingkatkan Motivasi dan Inovasi Pelayanan Kesehatan Kadis Kominfo-SP Lutim Apresiasi KPID Award Sulsel : “Motivasi untuk Berinovasi di Bidang Penyiaran”

LUWU TIMUR

Reformer PKA Luwu Timur Lakukan Sosialisasi TANI SMART

badge-check


					Reformer PKA Luwu Timur Lakukan Sosialisasi TANI SMART Perbesar

LUWU TIMUR,Timuronline – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur melaksanakan kegiatan Sosialisasi TANI SMART” (Budidaya Tanaman Cabai Berbasis Smart Farming) yang diprakarsai oleh Reformer Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, M. Rahmatullah Azis, S.TP, M.Si., di Aula Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Burau, Selasa (15/10/2024).

Pertemuan ini dilaksanakan sebagai lanjutan dalam tahapan proyek Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan V diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Makassar oleh Reformer Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Lutim, M. Rahmatullah Azis, S.TP, M.Si.

Pada kegiatan ini diperkenalkan metode smart farming serta mengajarkan aplikasi pembuatan pupuk cair organik dan pembuatan pestisida nabati kepada peserta. Peserta antara lain ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT), Milenial dan Penyuluh Pertanian.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Lutim, Saenab, SP, M,Si saat membuka kegiatan menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dibuat oleh reformer dan berharap untuk terus dilanjutkan.

“Saya berharap kegiatan ini terus dilanjutkan kedepannya dalam rangka peningkatan produksi dan kualitas khususnya komoditi yang berpengaruh terhadap inflasi seperti cabai dan tanaman hortikultura yang sifatnya umur pendek (sayuran dan buah),” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa, Metode smart farming merupakan salah satu solusi yang dapat ditawarkan kepada para petani di Luwu Timur dimana saat ini dalam mengatasi berbagai permasalahan anatara lain kurangnya tenaga kerja, rendahnya minat kaum milenial untuk aktif melakukan budidaya pertanian, curah hujan dan kelembaban yang tinggi, produksi yang masih rendah serta pengaruh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

“Saya berharap setelah pelatihan ini, dapat memacu minat para KWT, kaum milenial dan petani lainnya untuk berbudidaya tani yang lebih pintar dengan pemanfaatan teknologi terkini walaupun dimulai dari teknologi yang lebih sederhana. Begitu pula rekan-rekan PPL untuk selalu dapat hadir mendampingi dan memberikan bimbingan kepada petani,” bebernya.

Menurutnya, sharing ilmu dan informasi terkini harus selalu dilakukan agar petani lebih semangat dalam menggeluti dan mengusahakan lahan pertaniannya. Karena peranan dan keberadaan petani sangat penting bagi kita semua, dimana mereka adalah pahlawan pangan yang akan menjaga ketersediaan pangan negeri ini.

Selaku Reformer, M. Rahmatullah Azis menyampaikan bahwa kedepannya sektor pertanian akan fokus pada pengembangan ekosistem.

“Salah satu yang coba diterapkan adalah penggunaan sensor yang dapat memantau kondisi tanaman terkait suhu, kelembaban, kualitas air, pemupukan dst. Melalui perintah suara yang terhubung dengan HP Android, maka tugas dalam penyiraman, pemupukan, dan lain-lain dapat dilakukan petani dengan mudah kapanpun dan dimana saja,” ungkap M. Rahmatullah Azis.

Di kegiatan ini, reformer menyerahkan Buku Panduan Budidaya Cabai Rawit Dengan Smart Farming kepada ibu-ibu KWT, perwakilan Milenial. Diharapkan mereka ikut andil dalam menopang ekonomi keluarga yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi keluarga dan mendukung target produksi.

Terakhir, kegiatan ini juga diajarkan cara pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati melalui pemanfaatan limbah rumah tangga maupun sampah pertanian ditambah bahan-bahan dekomposer lainnya yang diyakini lebih ramah lingkungan, sehingga keseimbangan ekosistem lingkungan tetap terjaga. Hal ini tentunya akan menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan. (kominfo-sp)

Lainnya

CLM Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya

19 Desember 2024 - 19:11 WIB

RSUD I We Cudai Atue Jalani Visitasi untuk Penerbitan SIO

16 Desember 2024 - 15:14 WIB

Jambore Kader Posyandu Lutim : Tingkatkan Motivasi dan Inovasi Pelayanan Kesehatan

15 Desember 2024 - 15:05 WIB

Kadis Kominfo-SP Lutim Apresiasi KPID Award Sulsel : “Motivasi untuk Berinovasi di Bidang Penyiaran”

14 Desember 2024 - 09:13 WIB

Budiman Terima Penghargaan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Publik dari Ombudsman

12 Desember 2024 - 19:48 WIB

Trending KABAR PEMDA