Laporan : Mda / TO
MAKASSAR,Timuronline – Mantan pelatih PSM, Syamsuddin Umar, menilai kekalahan PSM lebih karena kesalahan pelatih Robert Rene Albert saat mengganti pemain. Padahal, dari awal permainan, PSM tampil bagus mengantisipasi serangan Barito Putra.
” Kelemahannya pada pergantian pemain. Dia sebenarnya berhasil memutus pola permainan di lapangan tengah,tetapi dengan mengeluarkan Ferdinand Sinaga, situasinya berubah,” kata Syamsuddin Umar yang bersama pewarta Timuronline menyaksikan pertandingan Barito Putra-PSM melalui layar kaca di Kantor KONI Sulsel, Senin (16/4)petang.
Menurut Syam, panggilan akrab pelatih yang pernah membawa PSM juara tahun 2000 tersebut, PSM sebenarnya pada babak kedua meninggalkan polanya. Dengan kondisi permainan tuan rumah yang terus menekan, meraih hasilimbang 1-1 sudah cukup bagi PSM. Ternyata, kesebelasan ‘’JukuEja’’ ngotot hendak mencuri poin 3 di kandang lawan. Hasilnya, dia kecolongan pada menit-menit terakhir.
Apalagi permainan PSM terbaca oleh lawan.Pergerakan bolanya mampu dibaca Barito Putra.Padahal, dengan adanya Ferdinand Sinaga, dia bisa pakai dua striker di depan. Kesalahannya, tiba-tiba Ferdinand Sinaga di ganti menjelang akhir pertandingan.
Asmawi Mangku Alam dan Rasyid Bakri, meski cukup dominan, namun irama permainannya mudah terbaca lawan.
” PSM jika bermain di kandang lawan hasilseri saja cukup.Tidak perlu ngotot. Kalau main di kandang ngotot merebut nilai 3 itu wajar,’’ sambung Syam.
Sedangkan bagi Barito Putra, menurut Syam, pola permainannya monoton. Tidak ada yang istimewa.Tidak ada bola true pass, mereka hanya bermain dari kaki ke kaki. PSM berhasil menutup lapangan tengah tim besutan pelatih Jackson F.Tiago itu. Beruntung, Barito Putra tertolong adanya tendangan bebas di luarkotak 16 yang dilakukan Rizky Pora yang berhasil memerdayai pemain belakang PSM. Alih-alih menendang langsung kejala PSM, Rizky Pora malah mengumpan ke Matias Cordoba yang berdiri bebas dan dengan cerdik memerdaya kiper PSM Ginanjar sekaligus mengubah skor menjadi 2-1. (Redaksi).