LUWU TIMUR, Timuronline – Perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mantadulu Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur menjadi salah satu finalis pada Lomba Perpustakaan desa/kelurahan tingkat Kabupaten Luwu Timur Tahun 2022.
Pada Jumat, 15 Juli 2022 lalu, perpustakaan yang terpisah dengan kantor desa ini mendapat kesempatan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari Unsur Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lutim, Dinas kominfo-SP, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Tim Penggerak PKK.
Tim juri yang dipimpin langsung oleh Pustakawan Madya, disambut oleh pengelola perpustakaan desa, BPD, Aparat Desa serta Staf Kecamatan Angkona yang ikut mendampingi pengelola perpustakaan saat penilaian.
Seperti biasa, tiba di lokus, seluruh tim juri melakukan penilaian terhadap perpustakaan Desa Mantadulu dengan berpedoman pada 10 instrumen penilaian yang termuat dalam lembaran quisioner yang sebelumnya telah diisi oleh pengelola perpustakaan berdasarkan kondisi lapangan.
“Tim juri sisa mencocokkan jawaban yang dipilih oleh pengelola dengan kondisi ril di lapangan,” sebut Relince Miri sebagai Ketua Tim Juri.
Baca Juga:
Sementara itu, dari hasil pengamatan terhadap kondisi Perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mantadulu, secara umum kondisi Perpustakaan tertata dengan baik, rapih, bersih serta banyak kreativitas yang dibuat oleh pengelola bersama pemerintah desa, mulai dari dokumentasi kegiatan, pojok baca hingga keterampilan tangan berupa hiasan dinding serta kalimat motivasi pentingnya membaca buku.
“Terus terang, saya baru menjadi pengelola Perpustakaan Desa Mantadulu, sehingga kondisi Perpustakaan Desa ini belum sepenuhnya seperti yang diharapkan, tetapi kami terus berbenah dan menerima masukan dari tim penilai,” kata I Nyoman Jati Anggara, Pengelola Perpustakaan Desa Mantadulu.
Pada sesi akhir penilaian, beberapa masukan disampaikan oleh tim penilai, antara lain dari Tim Penggerak PKK yang memberi saran agar Perpustakaan Desa Mantadulu bisa bekerjasama dengan PKK Desa dan Kecamatan untuk membuat sebuah kegiatan yang melibatkan ibu-ibu PKK.
“Teman-teman pengelola perpustakaan bisa buat MoU dengan PKK, kira-kira apa kegiatan yang bisa dilakukan di perpustakaan yang bisa menambah nilai ekonomi masyarakat, sehingga kehadiran perpustakaan ini betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Sitti Syamsiah, mewakili Pokja II TP PKK Lutim. (ikp-kehumasan/kominfo-sp)