- Laporan : Ervin
- Editor : Rifal
Foto : Ervin
MAKASSAR,Timuronline – Masyarakat Sulawesi Selatan mengirimkan bantuan berupa oba-obatan, makanan, pakaian, selimut, terpal untuk tenda dan lainnya untuk warga korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Branch Manager ACT Sulsel, Syahrul Mubaraq mengatakan bantuan ini dikumpulkan dari masyarakat Sulawesi Selatan mulai dari perseorangan, komunitas, masjid, instansi, dan lain-lain.
Bantuan tak hanya ini saja, Syahrul memastikan bantuan akan kembali diberikan masyarakat Sulawesi Selatan mengingat masyarakat korban gempa lombok masih sangat butuh bantuan kita hingga beberapa bulan kedepan.
“Seperti diketahui, posko ACT telah tersebar di beberapa titik di lokasi bencana gempa lombok. Sekitar 127 posko telah beroperasi, diantaranya 1 posko induk, 8 posko wilayah, 46 posko unit, 71 posko dapur umum, 1 posko food truck” kata Syahrul
Syahrul menambahkan bantuan masyarakat Sulsel ini akan diberangkatkan hari ini Rabu (28/08/18) hari ini dari Bandara Sultan Hasanuddin menggunakan Hercules.
“Kita ada kerjasama dengan TNI Angkatan Udara dan dibantu adik-adik dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Prov. Sulsel yang turut serta ikut membersamai bantuan ini hingga ke lokasi’’ jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok membangun Hunian Sementara Terpadu (Integrated Community Shelter/ICS). Minggu (19/08/18), peletakan batu pertama dilaksanakan di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Acara peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur dan Bupati KLU Najmul Akhyar.
Syuhelmaidi menyampaikan, kompleks ICS di Lombok serupa dengan kompleks ICS yang pernah yang pernah dibangun untuk korban gempa Yogyakarta (2006) dan longsor Banjarnegara (2014). Kompleks ICS Lombok memuat ratusan unit shelter dan fasilitas umum lainnya.
” Kompleksnya akan terdiri dari 160 unit shelter, 1 masjid, dan Akan dibangun juga sarana kebersihan, sekolah dan masjid,” terang Syuhelmaidi.
Hunian ini akan bertahan paling tidak tiga tahun lamanya. Pembangunan ini dilakukan guna memberikan tempat tinggal masyarakat sambil membangun rumah permanen mereka masing-masing.
Selain itu, guna meningkatkan geliat ekonomi masyarakat, ACT bersama Global Wakaf juga akan memberdayakan desa melalui program Desa Wakaf. Saat ini, Desa Wakaf sudah berjalan h.
” Sudah ada titik yang siap kami bor,” pungkas Syuhelmaidi. (Redaksi)