Laporan : Rifal
SUMUT,Timuronline – Kabupaten Luwu Timur memiliki beragam destinasi pariwisata. Salah satu yang cukup dikenal hingga ke mancanegara yakni Danau Matano yang ada di Sorowako, Kecamatan Nuha.
Namun pengembangan pariwisata danau tersebut dinilai belum maksimal. Hal itu kemudian melatarbelakangi tim koordinasi Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Luwu Timur dan PT. Vale Indonesia melakukan kaji tiru ke Pulau Samosir dan melihat perkembangan Danau Toba yang ada di wilayah tersebut.
Diketahui, Danau Toba sudah dikenal menjadi destinasi wisata dunia. Danau vulkanik ini melingkupi tujuh kebupaten di Sumatera Utara. Pulau Samosir menjadi salah satu rujukan yang berhasil mengembangkan wisata di Danau Toba. Tidak mengherankan jika sejumlah pemerintah daerah di Indonesia menjadikan pulau yang berada di tengah Danau Toba ini sebagai sumber pembelajaran dalam pengelolaan pariwisata.
” Hal ini berangkat dari perencanaan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri, khususnya untuk Kecamatan Nuha akan diarahkan untuk pengembangan pariwisata dengan keberadaan Danau Matano beserta segala keunikannya,” Ujar Masdin, Camat Nuha yang juga ikut dalam kaji tiru tersebut, Sabtu (27/01/19)
Kedatangan rombongan kaji tiru ini diterima langsung oleh Bupati Samosir, Rapidin Simbolon beserta jajarannya, antara lain Kadis Pariwisata dan Kepala Bappeda.
Dalam paparannya, Bupati Rapidin mengatakan daya tarik 15 objek wisata di Pulau Samosir berjumlah 13 objek wisata unggulan, 13 objek wisata prioritas, dan 17 objek wisata rintisan. Objek wisata unggulan sudah berkembang baik sehingga sudah tidak perlu lagi alokasi APBD, seperti objek Batu Kursi Persidangan Siallagan, Makam Tua Raja Sidabutar, Menara Pandang Tele.
” Upaya pengembangan pariwisata di Samosir dilakukukan antara lain dengan pembangunan gerbang wisata yang meliputi peningkatan sarana prasarana, pengembangan parisisata berbasis geopark, kegiatan promosi secara konsisten, penerapan konsep sadar wisata melaui partisipasi masyarakat dalam mewujudkani klim kepariwisataan yang kondusif,” Ujar Rapidin
Bupati yang juga memiliki latar belakang akademisi (dosen) ini juga menekankan bahwa semua perencanaan pembangunan yang dilakukan untuk mewujudkan visi masyarakat Samosir yang sejahtera dan mandiri berbasis pariwisata.
Pertemuan yang berlangsung hangat diisi juga dengan diskusi dan sharing pengalaman. Para peserta yang terdiri dari Camat Nuha, Badan Kerjasama Antar Desa, Tim Koordinasi PPM Kabupaten Luwu Timur, tokoh masyarakat, pelaku usaha, Bumdes antusias bertanya terutama mengenai kendala yang dihadapi, strategi dalam melakukan promosi, manajemen perizinan, dan lain-lain. (Redaksi)