Menu

Mode Gelap
KPU Gelar Debat Terakhir Pilkada Luwu Timur UPT SMPN 1 Wasuponda Gandeng Dinsos P3A Sosialisasi Anti Perundungan Jayadi Nas Buka Raker Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian se Provinsi Sulsel Jayadi Kunjungi SMAN 11 Lutim, Ajak Siswa-siswi Jaga Kesehatan dengan Pemberian TTD Pjs Bupati Lutim Sampaikan Jawabannya Atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD Terhadap Ranperda APBD 2025 Pertumbuhan Ekonomi di Luwu Timur Tertinggi di Sulsel

SPORT

Dancesport Ikut Perbaiki Peringkat Sulsel

badge-check

MAKASSAR, Timuronline –  Kehadiran Dancesport sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) telah ikut menyumbang medali dalam memperbaiki peringkat Sulawesi Selatan. Pada PON XVII di Kalimantan Timur, Dancesport ikut berperan penting mengusung Sulawesi Selatan menduduki peringkat VI dalam perolehan medali kontingen PON XVII tersebut.

“ Dancesport sangat besar andilnya dalam mendukung Sulawesi Selatan memperbaiki peringkat,” kata Ketua Umum KONI Sulsel yang diwakili Wakil Sekum II Herman Hading saat membuka Musyawarah Provinsi IV Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Sulawesi Selatan di Makassar, Minggu (29/04/18) siang.

Musorprov tersebut dilaksanakan sehubungan dengan berakhirnya masa kepengurusan Pengprov IODI Sulsel dan dilanjutkan dengan pembentukan kepengurusan baru.

Herman Hading mengatakan, kepengurusan IODI berjalan lancer dan aman. Tidak pernah terdengar adanya kemelut sebagaimana yang terjadi pada beberapa cabang olahraga lainnya.

“ Keberhasilan prestasi atletnya merupakan salah satu indicator pengurus cabang olahraga itu baik,” kata mantan Kepala SMA Negeri 1 Makassar tersebut.

Ketua Umum Pengurus Pusat IODI diwakili, Nico Simen mengatakan, IODI Sulsel termasuk salah satu pengprov yang selalu mengadakan rapat kerja dan melakukan berbagai evaluasi. Berdasarkan hasil Rakernas IODI di Makassar tahun 2017, kata Nico Simen, masalah yang dihadapi IODI antara lain, keterbatasan dan fasilitas, potensial atlet belum tergali, adanya disharmonisasi antara pengurus pusat dengan provinsi dan antar pengurus provinsi dengan pengurus cabang, tidak adanya kerjasama yang baik, belum profesionalnya pelatih dan atlet, kurang disiplinnya pelatih dan atlet, dan kurang tertibnya organisasi.

“ IODI masih bergelut dengan upaya mempersatukan pengurus. Pengurus pusat dengan pengurus provinsi dan juga dengan pengurus cabang,” ujar Nico Simen.

Dia minta agar IODI Sulsel menyusun program kerja yang terencana berupa perekrutan atlet usia 8-24 tahun, menyusun dan memberi program pelatihan, menyelenggarakan pembinaan secara berjenjang, mendatangkan pelatih dunia, merekrut juri nasional, membentuk koordinator wilayah Indonesia Timur IODI, dan menjadikan dan cesport sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah dan perguruan tinggi.

Ketua IODI Sulsel Lie Tanzer yang dibawah kepengurusannya didukung Sekretaris Titie Slamet,  menyampaikan terima kasih kepada KONI Sulsel yang selalu member perhatian bagi perkembangan IODI Sulsel selama ini. (Redaksi) 

Lainnya

Stadion Andi Hasan Opu To Hatta Dianggap “Berstandar Kecamatan”, Ini Faktanya

30 Oktober 2024 - 13:26 WIB

Diawali Tendangan Perdana Pjs. Bupati Lutim, SDIT Insan Rabbani Futsal Cup 1 Resmi Bergulir

28 Oktober 2024 - 19:41 WIB

Akbar Andi Leluasa Buka Relasi Offline Mobile Legend Luwu Timur

5 Oktober 2024 - 17:35 WIB

Budiman Buka Turnamen Taekwondo BBG Cup Seri II

21 September 2024 - 10:46 WIB

Budiman Buka Kejurda Road Race Seri III Bupati Cup 2024

26 Agustus 2024 - 16:03 WIB

Road Race
Trending KABAR PEMDA