Selama tiga hari pelaksanaan, kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari 17 desa di Kecamatan Bungku Timur dan Kecamatan Bahodopi. Jumlah peserta per hari dibatasi karena mengikuti anjuran pembatasan jarak fisik sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Pelatihan dilakukan selama 6 jam dengan materi meracik dan menyeduh kopi berbagai jenis, seperti espresso, Vietnam drip, dan V60 menggunakan biji kopi Arabika dan Robusta.
Camat Bungku Timur : Pelatihan Mendukung Pengembangan Potensi Daerah
Sementara itu, Camat Bungku Timur, Sukman Gamal mengungkapkan, jika program ini sangat mendukung pengembangan potensi daerah, dengan keahlian tersebut diharapkan dapat mendorong peserta membuka usaha kedai kopi.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Vale. Mudah-mudahan para peserta bisa membuka usaha kedai kopi dengan cita rasa yang khas. Seperti yang ditemukan di kota-kota besar,” ujar Sukman saat hadir dalam pembukaan pelatihan Barista.
Sebagai informasi, ada 17 desa yang masuk dalam wilayah pemberdayaan PT Vale di Kabupaten Morowali. Sebanyak tujuh desa masuk dalam Kecamatan Bahodopi, yakni Le-Le, Dampala, Siumbatu, Lalampu, Bahodopi, Keurea, dan Bahomakmur. Sementara 10 desa lain masuk dalam Kecamatan Bungku Timur, yaitu Onepute Jaya. Kemudian Bahomotefe, Bahomoahi, Ululere, Kolono, Geresa, Laroue, Nambo, Unsongi, dan Lahuafu.
Sejauh ini, PT Vale telah melaksanakan workshop mengenai budi daya padi SRI Organik dan pelatihan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) secara berkelanjutan bagi warga di desa-desa tersebut. (*)