Laporan : Rd / SS
MAKASSAR,Timuronline – Sebagai tindak lanjut Surat Wakil Bupati Luwu Timur 510.1/0007/Bup kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapore maka diadakan pertemuan bertempat di Hotel Gammara Makassar (22/02/19) lalu. Pertemuan ini terkait rencana penjajakan potensi pasar internasional pada bidang pertanian dan perkebunan khususnya di Singapore dengan membahas strategi penetrasi (pengenalan: red) pasar Singapore untuk komoditas unggulan Luwu Timur.
Konsulat Indonesia untuk Singapore, RM Aria TM Wibisono bersama Deputy Director Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) di Singapore M Yanuar Reza menjelaskan beberapa kondisi dan strategi percepatan peningkatan indeks ekonomi yang dapat dilakukan Kabupaten Luwu Timur.
Dalam pertemuan ini, Aria Wibisono menegaskan bahwa potensi komoditi yang dimiliki Kabupaten Luwu Timur harus diproses lebih lanjut sebelum masuk ke dalam pasar internasional.
” Produk yang dipasarkan internasional harus memiliki added value (nilai tambah:red) disamping penetrasi pasar. Added value ini mulai dari kualitas pengolahan, packaging (pengepakan:red) hingga branding produk (merek: red)”, tegasnya.
” Agar komoditas Luwu Timur bisa masuk pada pasar Singapore bahkan Asia dan dunia, sudah harus memiliki brand dan mengikuti era 4.0 Digital economy (ekonomi internet: red),” tambahnya.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah menggandeng beberapa perusahaan Startup (pembuka:red) dari total 992 Startup terverifikasi yang akan berkumpul pada Regional Investment Forum (RIF) 2019 di Ice BSD Tangerang Jakarta pada 11 Maret 2019. RIF sendiri merupakan event tahunan BKPM yang diselenggarakan untuk mempertemukan pemerintah dengan para pelaku bisnis di Indonesia dengan membuka peluang investasi di Indonesia.
Keinginan Luwu Timur untuk masuk ke Pasar Singapore dinilai sangat tepat. “Data real menunjukkan bahwa Singapore adalah investor tertinggi di Indonesia. Dan masih sangat kecil dialokasikan ke Sulawesi Selatan,” jelas Aria Wibisono.
Dari data Realisasi Investasi BKPM Tahun 2018 berdasarkan negara asal, Singapore menduduki ranking pertama dari negara-negara yang berinvestasi di Indonesia dengan total nilai investasi sebesar 9,193.2 T atau sebesar 31% dari 29,307.9T total nilai investasi yang masuk ke Indonesia.
Masih dari sumber yang sama, Sulawesi Selatan sendiri berada pada urutan ke-15 untuk realisasi investasi BKPM tahun 2018 berdasarkan lokasi investasi Singapore di Indonesia yaitu sebesar 128,1 T atau 6% dari total 9,193.2 T. Posisi teratas lokasi penyerapan dana investasi Singapore di Indonesia berada pada provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 2,018.4 T atau 22%.
Menutup pertemuan, Konsulat Aria Wibisono mengundang Kabupaten Luwu Timur untuk masuk dalam pasar Singapore dengan terlebih dulu mempersiapkan diri, memantaskan komoditas yang dimiliki siap untuk dijual bahkan se Asian atau lebih luas lagi. Demikian pula dengan peluang investasi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Luwu Timur. “Kami tunggu komoditas Luwu Timur masuk ke pasar Asia”, tutupnya.
Mewakili Wakil Bupati Luwu Timur, Direktur Eksekutif Empati Luwu Timur Bryan Balebu didampingi Wakil Direktur CV. Dea Cipta Sarana Luwu Timur dan Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Humas Setdakab Luwu Timur Sulviyani Suardi. (Redaksi)