Menu

Mode Gelap
Mudahkan Pelayanan Dalam Pengurusan PBG, Dinas PUPR Lakukan Sosialisasi dan Pengenalan SIMPG Pemuda Desa Bangun Jaya Komitmen Menangkan Budiman – Akbar, Target 70 Persen Melayat ke Rumah Duka di Bangun Karya, Akbar : Semoga Diberi Ketabahan Budiman-Akbar Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan di Luwu Timur, Buktikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Budiman – Akbar Ingatkan Jaga Kesantunan Selama Pilkada Pogram Peduli Ki Saya Jaga Ki Sukses Membuat 7 Sekolah di Lutim Raih Perghargaan Nasional

MANCANEGARA · 9 Feb 2018 07:11 WITA

Seniman Mancanegara Cicip Tahu Aci Khas Tegal Dan Lihat Bangunan Tua Pabrik Gula Pangkah

SLAWI – Sejumlah seniman dari mancanegara yang mengisi di acara Bumijawa Festival diajak untuk berkeliling menikmati kekhasan Kabupaten Tegal.

Field trip ini berakhir di Pabrik Gula Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Sebelumnya, para seniman itu mengisi acara di festival budaya di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, pada Sabtu dan Minggu (3-4/2/2018).

Setiba di pabrik gula yang berusia ratusan tahun itu, pengelola pabrik gula itu menyambut hangat para seniman itu dan menyuguhkan berbagam macam makanan khas Kabupaten Tegal.

Makanan yang disajikan di antaranya ada tahu aci, sayur asem, wader, mujahir goreng, petai, es tebu dan polo pendem.

Bangunan tua pabrik gula menjadi daya tarik tersendiri.

Satu persatu bagian dari bangunan pabrik dikunjungi. Dimulai makan di Rumah Besaran, bengkel lokomotif, Stasiun Besali, Stasiun Ketelan, Stasiun Pabrik Tengah, Stasiun Puteran, dan Stasiun Listrik. Kemudian, menuju Argo Wisata PG menggunakan kereta loko tebu dan berakhir di Stasiun Gilingan.

“Setiap tempat yang ada di Pabrik Gula Pangkah ini kami beri nama dengan stasiun. Bangunan- bangunan yang ada ini merupakan bagian dari pabrik gula,” kata Humas PG Pangkah, Didiet, dalam keterangannya.

Seorang seniman asal Jepang, Satoko, mengungkapkan awalnya mengira tidak ada yang bisa dilihat di pabrik gula tua tersebut.

Namun, setelah dirinya masuk ke dalam pabrik, ia merasa terkejut karena melihat isi pabrik.

“Awalnya saya sedikit malas. Tapi, setelah masuk pabrik, ternyata mesinnya itu ternyata buatan Belanda, Jerman, bahkan Jepang, kemudian cara membuatnya juga menurut saya rumit walaupun mesinya sudah tua tetapi masih bisa dipakai,” ujarnya.

Menurutnya, zaman sekarang ini, semuanya serba menggunakan teknologi. Di Jepang pun semuanya serba robot.

“Tetapi, di sini masih ada tangan dan kontrol manusia, masih memberdayakan manusia bukan robot, ini yang membuat saya terkesan,” herannya. (*)

 

sumber : http://jateng.tribunnews.com/2018/02/06/seniman-mancanegara-cicip-tahu-aci-khas-tegal-dan-lihat-bangunan-tua-pabrik-gula-pangkah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Lainnya

CEO PT Vale Bicara Penurunan Limbah dan Emisi pada Talkshow KHLK di COP-28 Dubai

7 Desember 2023 - 10:13 WITA

Vale Indonesia

CEO PT Vale di COP 28 Dubai Tegaskan Komitmen Menjadi Perusahaan Rendah Karbon Terdepan di Dunia

3 Desember 2023 - 10:41 WITA

Vale Indonesia

Vale Umumkan Kemitraan Strategis Bersama Manara Minerals dan Engine No. 1 untuk percepatan pertumbuhan bisnis Energy Transition Metals

2 Agustus 2023 - 12:57 WITA

Vale Indonesia

Jadi Pembicara di Jerman, Febriany Eddy : Vale Konsisten Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

21 April 2023 - 10:06 WITA

Febriany Eddy

Bupati Luwu Timur Apresiasi Pementasan Teater La Galigo di Yogyakarta

26 September 2022 - 21:16 WITA

Bupati Luwu Timur Tinjau Asrama Mahasiswa Putra di Yogyakarta

26 September 2022 - 21:05 WITA

Pertama di Indonesia, English Class Pemkab Luwu Timur Terintegrasi Secara International

1 Juli 2022 - 14:23 WITA

LTC, Internasional, Pemkab Lutim
Trending di KABAR PEMDA