Menu

Mode Gelap
Prinsip 3P Jadi Acuan PT Vale Wujudkan Transisi Energi yang Berkeadilan Jayadi Nas : Mari Bekerja Wujudkan Hal Yang Baik Pimpin Apel Pagi, Ini Tiga Penekanan Pjs Bupati Luwu Timur Pjs Ketua TP PKK Lutim : Tetap Lanjutkan Program-program yang Telah Direncanakan Millenial Tahu Pembangunan, Pilih Budiman – Akbar Karena Prestasi Bukan Cuan Hilirisasi Pertanian dan Perkebunan Jadi Program Unggulan Budiman-Akbar untuk Meningkatkan Ekonomi Luwu Timur

SULSEL · 21 Feb 2018 02:29 WITA

Plt Kepala BKKBN Pusat : Seratus Kabupaten/Kota Kategori “Stunting”

SULSEL,Timuronline – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprediksi terdapat sekitar 100 kabupaten/kota di Indonesia masuk karegori ‘’stunting’’, yakni terdapatnya pertumbuhan fisik penduduk hanya berkisar 70 cm. ‘’Stunting’’ adalah kasus pertumbuhan anak yang terganggu, karena kurang asupan gizi yang dibutuhkan tubuh yang biasanya dipantau pada anak-anak masih dalam kandungan dan pada usia di bawah lima tahun.

” Untuk mencegah terjadinya “stunting” ini diperlukan adanya penanganan masa 1000 hari pertama kehidupan,” kata Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Pusat dr.Sigit Trihutomo dalam dialog di TVRI Sulsel, Selasa (20/2) sore.

Berdasarkan data, tercatat 7,6 juta anak Indonesia menderita “stunting”. Jumlah itu berarti ada 37 persen anak Indonesia yang masih membutuhkan perhatian lebih, karena mereka tidak tumbuh dengan baik.

Sigit Trihutomo mengatakan, dari 100 kabupaten/kota nantinya akan dipilih 10 desa tiap kabupaten/kota yang akan ditangani dalam mengatasi “stunting” tersebut. Upaya yang dilakukan dengan dua program, yakni program spesifik yang mencakup pembinaan ibu hamil/ balita dan program sensitif dalam bentuk melaksanakan program menyediakan sumber air minum, perilaku hidup sehat, guna mencegah adanya masyarakat membuang kotoran di area terbuka.

Plt Kepala BKKBN juga mengatakan, pada tahun 2035 Indonesia akan menghadapi bonus demografi, saat Indonesia akan memiliki 70% usia produktif (15-65 tahun). Jumlah penduduk produktif itu akan menjadi beban negara jika tidak berkualitas.

Khusus mengenai Kampung KB yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tahun 2016 di Cirebon, hingga saat ini sudah tercapai sekitar 94%. Sebenarnya target ini sudah terpenuhi, karena ada kecamatan yang memiliki 2 sampai 3 Kampung KB.

” Kampung KB sebenarnya wadah keterintegrasian keterlibatan seluruh ‘stakeholder’,” ujar Sigit Trihutomo dalam acara ‘talkshow’ yang juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Rini Riatika Djohari dan staf. (Mda/Red/TO)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Lainnya

11 Peserta MTQ Lutim Lolos Final, Bupati Budiman Beri Semangat Langsung di Takalar

7 Mei 2024 - 22:16 WITA

MTQ Takalar

Buka Puasa Bersama KKLT Lutim, Wakil Bupati Sebut Kontribusi PT Vale Besar Dalam Pengembangan SDM

9 April 2024 - 18:34 WITA

Vale Indonesia

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi PT Vale atas Dukungan Gerakan Sedekah Bibit dan Penghijauan

29 Maret 2024 - 20:13 WITA

Vale Indonesia

Bagikan Bingkisan ke 500 Anak Yatim dan 100 Panti Asuhan, PT Vale Dukung Program Amaliah Ramadan

19 Maret 2024 - 19:52 WITA

Vale Indonesia

Cegah Narkoba di Lingkungan Karyawan, PT Vale Teken MoU dengan BNN Sulawesi Selatan

9 Maret 2024 - 20:40 WITA

Vale Indonesia

Dukung Pengembangan Sepakbola, Vale Indonesia Jadi Sponsorship PSM Makassar

6 Januari 2024 - 10:12 WITA

Vale Indonesia

Vale Indonesia Jadi Salah Satu Sponsorship PSM Makassar, LAJ Zona Malili / Sorowako Beri Apresiasi

5 Januari 2024 - 18:34 WITA

PSM Makassar
Trending di LUWU TIMUR